Timnas Indonesia U-22 sukses menembus partai final Piala AFF U-22 2019. Kali ini, Indonsia akan bertemu Thailand di partai puncak yang akan digelar di Olympic Stadium, Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (26/2) pukul 18.30 WIB (live RCTI). Besar harapan Indonesia untuk mendapatkan gelar, di tengah carut-marut sepakbola lokal.
Lawan Indonesia bukan sembarangan, Thailand merupakan juara edisi 2005. Meski begitu, tentu Timnas Indonesia U-22 tak akan gentar. Pasukan arahan pelatih Indra Sjafri ini tentu sudah menyiapkan diri sebelum beraksi di final. Apalagi, permainan Timnas Indonesia U-22 diyakini mengalami peningkatan dalam setiap pertandingan yang sudah dijalani.
Meski begitu, Tim Merah-Putih tetap harus waspada, tak boleh memandang enteng lawan. Terlebih yang akan dihadapi adalah Thailand, satu di antara basis kekuatan sepak bola di Asia Tenggara. Baik di junior apalagi senior, Indonesia kerap kandas di final, saat berhadapan dengan negeri gajah putih.
Bersama pelatih asal Brasil, Alexandre Gama, yang ditunjuk sebagai arsitek tim pada awal November 2018, Timnas Thailand U-22 belum tersentuh kekalahan serta kebobolan dalam waktu normal pertandingan selama Piala AFF U-22 2019.
Thailand menang 1-0 dan 3-0 masing-masing atas Timor Leste dan Filipina, bermain tanpa gol kontra Vietnam, serta menang 5-3 dalam adu penalti atas Kamboja (0-0) di semifinal. Seperti halnya Indonesia, Thailand juga pantas melaju hingga final. Alhasil, partai puncak Piala AFF U-22 2019 bisa dibilang laga ideal.
Secara khusus, pelatih Indra Sjafri meminta agar lebih banyak lagi suporter Tim Garuda yang terbang ke Kamboja untuk mendukung langsung tim asuhannya pada partai final. Atau, bisa membantu melalui salat tahajud dari Tanah Air demi keberhasilan Timnas Indonesia U-22 memenangi Piala AFF U-22 2019 untuk kali pertama.
Indra Sjafri salut dengan kinerja keras Bagas Adi dkk. Terlebih waktu istirahat timnas U-22 Indonesia lebih pendek ketimbang Vietnam.
“Saya pikir pertandingan menarik, kami tahu Vietnam istirahat dua hari tapi tadi kami merespon mereka dengan cepat. Secara keseluruhan kami bermain kurang maksimal, tetapi Alhamdulillah satu gol sangat berharga,” ucap pelatih asal Sumbar.
Pertama, target timnas U-22 Indonesia untuk lolos dari fase Grup B terlaksana setelah duduk di peringkat kedua di bawah Kamboja.
“Target pertama lolos grup, grup B merupakan grup ketat, lalu target kedua kami lolos ke final, dan terakhir kami ingin bawa pulang Piala AFF U-22,” kata Indra Sjafri.
Sementara Pelatih Timnas Thailand U-22, Alexandre Gama, mengakui kalau anak asuhnya mengalami kesulitan dengan gaya permainan Timnas Kamboja U-22. Apalagi mereka akan menghadapi Timnas Indonesia U-22 di final Piala AFF U-22.
Sebab Timnas Thailand U-22 kerap mengalami masalah saat berusaha membangun serangan. Apalagi pada laga tersebut anak asuh Gama juga jarang memegang bola.
“Saya tahu bahwa kami bisa bermain lebih baik jika kami memegang bola lebih banyak. Tapi itu adalah sesuatu yang bisa kami tingkatkan dari laga ke laga,” kata Gama
Lebih lanjut dirinya juga senang lantaran tidak kebobolan, sejak kompetisi Piala AFF U-22 2019 berlangsung hingga kini. Apalagi lawan-lawan Timnas Thailand U-22 juga tak mudah ditaklukan.
“Itu adalah pertandingan yang sulit, tetapi saya senang kami tidak kebobolan lagi,” pungkas Gama tanpa ragu. (*/r)