“Angka elektabilitas Mahyeldi dan Andre Rosiade menang cukup dekat. Dan ini berpotensi terus merapat. Apalagi Andre Rosiade belum menyatakan maju Pilgub. Sementara Mahyeldi sudah dapat dipastikan kembali bertarung. Sementara calon-calon lain belum begitu terlihat, mungkin mantan calon Gubernur 2020 yang kembali terpilih menjadi anggota DPR RI asal Sumbar Mulyadi dari Demokrat yang lumayan di angka 16,40 %,” kata dosen FISIP Unand Padang ini.
Nama lainnya, kata Andri Rusta, ada mantan Bupati Pasaman yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari Golkar Benny Utama dengan 6,90 %, disusul mantan Wali Kota Padang Panjang yang juga Ketua NasDem Sumbar Fadly Amran 4,20 %, Bupati Solok Epyardi Asda 3,80 %, mantan Bupati Dharmasraya dua periode Sutan Riska 3,00 %, Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri 1,70 persen dan mantan Kapoltabes Padang yang juga mantan Kapolda Papua Boy Rafli Amar 0,60 %.
“Untuk yang belum memberikan jawaban atau tidak tahu dan belum memutuskan serta ragu-ragu sudah di angka 5,30 % saja. Artinya, masyarakat Sumbar sudah punya pilihan meski masih bisa berubah. Karena belum ada pasangan calon yang diumumkan apalagi masa pendaftaran masih dua atau tiga bulan lagi,” kata Andri Rusta.
Andri mengatakan, hasil survei ini memperlihatkan kalau elektabilitas incumbent stagnan atau tidak bergerak. Karena itu berpotensi disalip calon lain jika serius menggarap Pilgub Sumbar. Apalagi, ada kecenderungan elektabilitasnya menurun dari survei sebelumnya. Spektrum juga punya perbandingan saat survei bulan Januari 2024.
“Pada survei Spektrum Politika Januari 2024 lalu, elektabilitas Mahyeldi di angka 46,70 %, sekarang 36,80 % atau menurun 9,90 % selama tiga bulan. Sementara Andre Rosiade dari 10,50 persen menjadi 19,00 % atau naik 8,50 %. Sementara Mulyadi stagnan di 16 % saja,” kata Andri Rusta. (*)




















