SOLOK, METRO – LKAAM Kota Solok melakukan pertemuan antara Tuo Silek, Pengurus Sasaran Silek serta guru-guru Silek Tuo yang ada di Kota Solok di sekretariat KAN Lubuk Sikarah, Sabtu (23/2). Kegiatan ini dilaksanakan yang berkaitan dengan upaya pelestarian adat dan budaya nagari Solok.
“Sebanyak kurang lebih 20 Sasaran Silek Tuo kini tumbuh dan berkembang di Kota Solok, hal ini tentunya cukup membanggakan bagi kita bersama. Dukungan pemerintah daerah yang telah banyak diberikan selama tahun 2018 kepada seluruh sasaran, baik berupa bantuan pakaian silek, matras untuk latihan serta bangunan yang dipergunakan sebagi tempat latihan harus menjadi motivai bagi Sasaran Silek yang ada di Kota Solok,” ujar Ketua LKAAM Kota Solok, M Rusli Khatib Sulaiman.
Kasi Kebudayaan, Dinas Pariwisata Kota Solok, Ronaldi mengatakan bahwa, sesuai dengan amanat UU Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, maka kebudayaan menjadi urusan wajib pemeritah.
“Oleh karena itu, Pemko Solok akan memberikan perhatian dan kerja sama dengan LKAAM dalam mewujudkan adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Serta memperkuat peran dan fungsi LKAAM dalam pelestarian nilai adat dan budaya,” tukas Ronaldi.
Pertemuan yang dilaksanakan ini juga bertujuan untuk menampung saran dan masukan serta kendala-kendala yang ada di Sasaran Silek. Seperti harapan yang disampaikan Yanuar Dt. Bandaro Sati dari Sasaran Silek Harimau.
“Semoga pemerintah dapat memfasilitasi Sasaran Silek yang ada ini dengan badan hukum yang jelas, sehingga nantinya dapat bersinergi dengan program-program bantuan pemerintah yang ada baik di tingkat daerah dan tingkat pusat,” tandasnya. (vko)