PESSEL, METRO – Derasnya hujan di daerah hulu Sako Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Jumat (22/2) sekitar pukul 16.00 WIB membuat banjir bandang. Banjir menghantam jembatan gantung (babuai) penghubung Kenagarian Kampung Tengah ke Nagari Kubu Tapan, Tanjung Gobah terputus.
Hujan turun sejak pukul 14.00 WIB hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 21.00 WIB. Dampak lainnya, air kiriman ke Sungai Batang Tapan ini menghantam besi penyangga jembatan, hingga membuat kondisi jembatan miring dan nyaris ambruk.
Jembatan babuai dibangun sejak tahun 2003 melalui program PNPM. Saat ini kondisinya tidak bisa dilalui warga untuk mengangkut hasil perkebunan, seperti sawit, jagung dan padi.
Camat Ranah Ampek Hulu Tapan Mar Alamsyah membenarkan adanya banjir di sungai Batang Tapan, Kecamatan Rohul. Debit air kiriman dari hulu Sako Tapan, membuat air tinggi dan membuat besi penyangga jembatan gantung di dua kampung terputus. “Jembatan ini jalan akses alternatif warga untuk menuju dua kampung,” terang Camat.
Alamsyah menuturkan, jembatan gantung ini merupakan akses alternatif warga yang berjarak 4 KM, dibandingkan harus melewati jalam utama sejauh 7 KM. Dan jembatan tersebut bisa dikatakan akses penting bagi warga di wilayahnya.
”Atas kejadian ini pihaknya telah melaporkan ke Pemerintah Daerah melalui perangkat daerah terkait. Dalam waktu dekat ini akan dibangun, karena PD terkait telah turun ke bawah,” tegas Mar Alamsyah.
Mar Alamsyah mengimbau kepada warganya berada di sepanjang sungai batang Tapan, sekitar 20 rumah yang ada di sepanjang aliran sungai Batang Tapan tetap waspada. Karena hujan sampai sore ini masih turun.
Sementara itu Bupati Pessel Hendrajoni telah mengintruksikan perangkat daerahnya, seperti BPBD dan PSDA Pessel untuk membangun jembatan melalui anggaran tanggap darurat. (rio)