RIMBO KALUANG, METRO – Telah hadir di Kota Padang, pertunjukan pentas lumba–lumba dan aneka satwa di pelataran parkir GOR H Agus Salim, 22 Februari sampai 31 Maret 2019. Pertunjukan pentas lumba-lumba dan aneka satwa juga dimeriahkan dengan wahana bermain anak dari PT Wersut Seguni Indonesia.
Koordinator Lapangan, Dani Satria mengatakan, untuk pembukaan Jumat (22/2) pukul 15.00 WIB. Rencananya penyelenggara akan mengundang anak yatim nonton bareng pertunjukan lumba–lumba dan aneka satwa ini.
Bagi warga Kota Padang yang ingin menikmati pertunjukan ini, dapat memesan tiket, untuk umum masuk per satu orang Rp50 ribu. Sedangkan tiket VIP, sebesar Rp75 ribu. Harga khusus pelajar Rp25 ribu, menghubungi sekolah masing–masing (TK, SD, SMP dan SMA). Bagi yang ingin photo bareng sama lumba–lumba dikenakan tarif Rp40 ribu.
“Jadwal pertunjukan nantinya, Senin – Jumat pukul 11.00 WIB, 15.00 WIB, 17.00 WIB, 19.30 WIB. Sedangkan, Sabtu dan Minggu dan hari libur, pukul 09.00 WIB, 11.00 WIB, 15.00 WIB, 17.00 SWIB, 19.30 WIB,” ujar Dani.
Ia menambahkan, pertunjukan aneka satwa buka setiap hari, yakni atraksi satu ekor burung kakak tua, linsang yang cerdik, beruang madu pandai bermain bola, dan dua ekor primadona lumba.
“PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) datang di Kota Padang memberikan edukasi untuk anak–anak usia dini, agar mengetahui lumba–lumba dan aneka satwa yang dilindungi. Tujuannya, untuk menambah wawasan anak–anak agar mengetahui perbedaan lumba – lumba dengan ikan,” bebernya.
Dani menjelaskan, WSI memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk berinteraksi dengan satwa-satwa jinak yang dihadirkan tersebut. Seperti memegang, dicium lumba-lumba, dan berfoto bersama lumba-lumba untuk kenangan-kenangan.
“Kami hadir di kota–kota di Indonesia dan sudah diatur oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan RI. Kita diakui oleh pemerintah melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Untuk itu, ayo kunjungi kami ramai–ramai menyaksikan pertunjukan lumba–lumba dan aneka satwa,” ujarnya.
Sebelum pembukaan dimulai, tim dari BKSDA telah turun untuk mengecek kesehatan hewan dan kelayakan tempat pertunjukan lumba–lumba dan aneka Satwa di GOR H. Agus Salim.
Badan Pengedalian Ekosistem Hutan, Rusdian mengatakan, dari Kementerian Kehutanan, BKSDA memastikan penyelenggaraan peragaan ini sudah sesuai dengan aturan.
“Untuk itu kita cek bagaimana standar kolomnya, bagaimana kualitas airnya. Kita langsung pengecekan. Sekaligus kesehatan satwanya juga untuk memastikan aspeknya sudah terpenuhi,” ujarnya.
Sesui aturan, dengan peraturan peragaan lumba-lumba ini, dalam satu hari maksimal bisa melakukan enam kali show peragaan dengan durasi maksimal 15 menit. Ketentuan dipegang betul oleh pemegang izin, apabila dua pertunjukan berturut–turut harus ada jeda dua jam. Pertunjukan telah mempunyai izin yang dilindungi UU.
“Kami dari Kementerian Kehutanan dari sisi konservasi ada juga fungsi perlindungan, fungsi pengawetan dan ada fungsi pemanfaatan. Jadi pertujukan ini masuk dalam fungsi pemanfaatan dan edukasi untuk pengenalan lumba–lumba. Tim yang turun terdiri dari dokter hewan, tenaga fungsinal pengendalian ekosistem, fungsional polisi hutan. Dengan hasil pemeriksaan ini pertunjukan sudah bisa dilakukan,” ujarnya. (fan)