Melirik ke bagian lain, terlihat puluhan toko berjejer dengan kunci kedai masih terpasang, bahkan lampu luar toko masih menyala seakan mencoba “bersaing” dengan teriknya matahari. Tidak itu saja, di bagian dalam, terlihat lapak/kios yang juga tak termanfaatkan dengan baik, meski telah diberi penanda untuk pedagang harian, sayuran dan lainnya. Justru yang terlihat gerobak pedagang sarapan pagi/lontong.
Diatas kios/lapak yang telah diberi keramik/marmer justru terlihat sejumlah remaja berpakaian sekolah tengah beristirahat siang.
Sebelumnya, menanggapi kondisi Pasar Padang Kaduduak yang tetap “setia” dengan sepi pedagang maupun pembeli itu, Wakil Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Armen Faindal, SH angkat bicara. Menurutnya, atas kondisi pasar seperti itu harus segera dicarikan solusi secara bersama-sama, agar bangunan yang telah dibangun dengan dana besar itu tidak menjadi sia-sia, bahkan ditingkat DPRD hal itu juga pernah dibicarakan.
“Pertama tentu kita tetap apresiasi dengan telah dibangunnya Pasar tersebut, namun belakangan timbul persoalan, pasar tidak ramai. kurang peminat, baik pedagang maupun pembeli, hal ini tentu perlu dipecahkan/dicarikan solusi bersama oleh Pemerintah Daerah,” ucapnya.
Politisi Partai Demokrat itu juga menambahkan, Pemerintah Daerah perlu segera mencari cara/berupaya agar Pasar yang dibangun dengan dana besar itu tidak sia-sia. Selain itu kedepan terkait pembangunan berbagai fasilitas publik, ia berharap bisa direncanakan dengan baik, agar dikemudian hari tidak sia-sia dan tak termanfaatkan. “Kedepan tentu perlu kajian/perencanaan yang lebih baik agar apapun fasilitas publik yang dibangun tidak sia-sia,” tutupnya. (uus)
















