“Dalam segi pengawasan dan pembinaan itu dilakukan per piket, sudah ditetapkan, masing-masing bidang itu ada yang piket, mulai dari tarawih sampai tadarus setiap harinya,” katanya.
Melalui kegiatan itu, kata Mona, Lapas Kelas IIA Padang ingin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga binaan selama dan setelah Ramadan.
“Kemudian menambah pengetahuan mereka tentang agama, yang selama ini (mungkin) mereka buta tentang agama, baik akidah maupun akhlak. Dari sini, mereka dapat belajar dari pesantren kilat yang kami fasilitasi,” tuturnya.
Pesantren Kilat
Sementara itu, pada Senin (18/3), sebanyak 51 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Padang, mengikuti kegiatan Pesantren Kilat, di Masjid Taqwa Komplek Lapas Padang. Mona menjelaskan, kegiatan Pesantren Kilat atau Pesantren Ramadhan itu dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Darel Iman Padang.
“Tujuannya, memberikan ilmu agama bagi para WBP seperti pendidikan akidah, akhlak, belajar baca Al Quran, dakwah, ibadah, hingga menghafal Al Quran,” kata Mona.
Kegiatan itu, lanjut Mona, dilaksanakan setiap hari selama bulan ramadan dengan peserta WBP yang dipilih dari kamar hunian 7B.
“Harapan kami, dengan adanya kegiatan pesantren ini, dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para WBP, menambah ilmu agama, sehingga dapat bermanfaat bagi diri mereka dan bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Mona. (rom)
