POLIKO, METRO – Guna menyamakan persepsi terkait monitoring media, praktisi Humas Pemerintah Daerah dan BUMN/D se-Sumatera Barat mengadakan pertemuan yang difasilitasi Biro Humas Setdaprov Sumbar. Pertemuan berlangsung, di ruang Rapat Istana Gubernur Sumatera Barat, Selasa (19/2).
Hadir sebagai narasumber, Anetta Suzanna dari PT. Binokular Media Utama dari Jakarta. Pertemuan dihadiri Kabag Humas kota/kabupaten dan BUMN/D se Sumatera Barat. Dari Kota Payakumbuh hadir Kadis Kominfo, Jhon Kenedi didampingi Kabid Kehumasan, Irwan Suwandi.SN.
Dalam hantarannya, Jasman mengungkapkan bahwa Humas harus memiliki data dan informasi akurat terkait pemberitaan terhadap institusinya. Data itu menjadi sumber informasi yang akan dilaporkan kepada pimpinan.
”Setiap hari kita harus mengetahui pemberitaan terhadap institusi dan daerah kita, berapa banyak berita? bagaimana kontennya, apakah positif maupun negatif? Data ini yang akan kita laporkan kepada pimpinan kita untuk disikapi,” ujar Jasman.
Diakui Jasman, monitoring media menjadi dasar bagi dirinya dalam mengelola isu dan pemberitaan terkait Pemerintah Provinsi.
”Setiap pagi kita terima data hasil monitoring berita. Kita bahas dan analisis, mana berita yang baik mana yang kurang baik atau ada yang perlu diklarifikasi. Jadi monitoring media ini penting bagi kita praktisi Humas pemerintahan,” ujar Jasman.
Kadis Kominfo Payakumbuh, Jhon Kenedi dalam pertemuan itu menyoroti masalah analisis pemberitaan. Menurutnya, klasifikasi konten berita positif maupun negatif terkadang harus dianalisis secara komprehensif.
”Kadang untuk menaikkan rating berita, media membuat judul bombastis dan cenderung kearah negatif, tetapi ketika dibaca isi beritanya justru positif. Gawatnya, pimpinan biasanya membaca judul saja sudah langsung memvonis humas gagal, ini perlu menjadi perhatian dalam analisis berita,” ujar Jhon Kenedi.
Sementara Anneta Suzanna dari PT. Binocular mengatakan pihaknya menyediakan jasa layanan monitoring media berbasis teknologi informasi. Binocular monitoring media mampu mengumpulkan dan menganalisis berita yang terkait dengan institusi tertentu.
”Kami sudah bekerjasama dengan banyak institusi untuk kegiatan monitoring berita ini. Kita melaporkan hasil monitoring berita kepada klien kami tiga kali sehari, sehingga klien kami secara cepat bisa mengetahui pemberitaan apa yang beredar terkait dirinya,” ungkap Anneta. (us)
