Return on Equity (ROE) 15,47 %, Net Interest Margin (NIM) 6,46 % atau di atas 6%, masih tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata NIM BPDSI yang berada di kisaran 5%. Rasio BOPO 78,88 % lebih efisien dari tahun sebelumnya 81,45 %. Loan To Deposit Ratio (LDR): 92,62 %, masih berada dalam rentang tresshold perbankan.
Lebih lanjut Gusti menyampaikan, produk dan layanan berbasis digital Bank Nagari terus dikembangkan dan semakin diminati nasabah. Hal ini tercermin dari jumlah user yang semakin meningkat pada produk dan layanan Nagari Mobile Banking, Nagari Cash Management, Nagari Portal Payment, Nagari SMS Banking, SMS Notifikasi, Nagari Auto Debet.
Layanan tanpa kantor Bank Nagari yaitu Laku Pandai yang dikenal dengan nama Lapau Nagari telah memiliki agen sebanyak 3.640 agen. Merchant QRIS Bank Nagari pada tahun 2023 mencapai 36.840 merchant, dengan outlet QRIS mencapai 38.000 merchant.
Ia menambahkan, pada 9 Juni 2023 lalu, Bank Nagari juga telah meluncurkan layanan Terminal Perbankan Elektronik (TPE) berupa mesin self service Bank Nagari yang dapat digunakan sebagai pengganti customer service, sehingga nasabah hanya perlu membawa KTP dan dokumen pendukung lainnya untuk pembuatan rekening dan pergantian kartu ATM tanpa perlu mengantri.
Kemudian tahun 2023 tersebut Bank Nagari juga mengembangkan Mobile Banking dengan konsep Super Apps yang diberi nama Ollin by Nagari. Super Apps Ollin by Nagari ini telah diperbandingkan dengan berbagai super apps dari bank-bank papan atas, dan Ollin by Nagari sudah diuji tidak kalah cepat serta tidak kalah handalnya.
Bahkan banyak nasabah yang mengatakan bahwa Ollin by Nagari lebih lebih keren dan lebih user friendly. Saat ini Ollin by Nagari belum dilakukan grand launching karena terus dilakukan persiapan yang matang. Namun pada periode soft launching ini pengguna Ollin telah mencapai 62.000 user.
Di sisi lain, aset Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Nagari mencapai Rp 4,42 triliun atau tumbuh 34,59 % year on year (yoy) dengan market share aset terhadap perbankan syariah di Sumbar sebesar 38,98 %. Pembiayaan syariah sebesar Rp 3,41 triliun, meningkat Rp 937,82 miliar atau tumbuh 38,00 % yoy. Adapun DPK mencapai Rp 3,71 triliun atau tumbuh 21,36 % yoy.
Gusti menyebut, pertumbuhan dan kinerja UUS yang luar biasa ini menunjukkan bahwa bagaimana manajemen dan seluruh pegawai komit dan saling menguatkan untuk membesarkan dan mensinergikan kedua entitas bisnis ini.
Kemudian, untuk 2024 ini, Bank Nagari merencanakan pertumbuhan bisnis dengan resume asset diproyeksikan naik 8,26% atau Rp 2,65 triliun menjadi Rp 34,72 triliun. DPK diproyeksikan naik 8,67 % atau Rp 2,25 triliun menjadi Rp 28,20 triliun. Selanjutnya, kredit/pembiayaan diproyeksikan naik 9,09 % atau Rp 2,18 triliun menjadi Rp 26,22 triliun. Laba bersih diproyeksikan naik 3,29 % atau Rp 17,69 miliar menjadi Rp 555,30 miliar.
Untuk mewujudkan target tersebut, telah disiapkan sejumlah kebijakan dan strategi yang menitikberatkan dan berfokus kepada penguatan dan implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kerja “IM STAR” sehingga mampu menjadi SDM yang inovatif, bermutu, sinergi, tangguh, amanah, dan religius untuk melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan. (*)
















