Hendri Septa sempat menyinggung bagaimana jabatan camat yang dulunya sangat disegani oleh siapa saja. Pada tahun 1980-an hingga 1990-an, camat adalah orang pilihan yang terbaik dalam jabatannya. Namun seiring perjalanan waktu, jabatan camat tidak lagi begitu dianggap ‘mentereng’. Bahkan terkesan dipandang sebelah mata.
“Kita berharap kepada camat yang dilantik untuk dapat menjaga marwah dan wibawa Kota Padang, serius bekerja, semua yang dilantik ini adalah superior (dalam tugasnya),” sebut Hendri Septa.
Sisi lain, Wali Kota menekankan wajibnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Seluruh ASN diminta untuk lebih melayani masyarakat sehingga masyarakat merasakan bahwa pemerintah itu ada di tengah-tengah warga.
“Kita tentunya tidak ingin masyarakat menilai dari sisi kekurangan pelayanan, hadir lah di tengah masyarakat dan layani dengan baik,” pesan wali kota.
Delapan camat yang dilantik yakni Nofiandi Amir (Camat Lubuk Begalung), Fizlan Setiawan (Camat Koto Tangah), Ridho Satria (Camat Kuranji), Amrizal Rengganis (Camat Nanggalo), Anhal Mulya Perkasa (Camat Padang Selatan), Diko Eka Putra (Camat Padang Timur), Ronny (Camat Padang Utara), dan Titin Masfetrin (Camat Pauh).
Dalam pelantikan itu nampak hadir Sekdako Andree Algamar, Inspektur Arfian, Asisten III Corri Saidan, Staf Ahli, serta sejumlah kepala OPD di Pemko Padang. (brm)
