PADANG, METRO – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Padang, Sabtu (16/2) mengakibatkan longsor dan pohon tumbang memutuskan akses jalan Lintas Padang-Solok tepatnya di Sikayan Pondok Bambu, Kawasan Sitinjau Lauik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan sekitar pulul 15.00 WIB.
Bencana itu menimbulkan dampak penumpukan kendaraan yang mengular hingga kurang lebih 1 kilometer dan membuat genangan air karena saluran drainase juga ikut tetutup. Apalagi, material longsor dan pohon tumbang menutup habis seluruh bagian badan jalan sehingga sama sekali tidak bisa dilalui oleh kendaraan.
Agar akses jalan bisa terhubung kembali, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Padang bersama dengan pihak Kepolisian, TNI, TRC Semen Padang dibantu dengan relawan lainnya langsung turun ke lokasi melakukan evakuasi terhadap material longsor dengan cara mencangkulnya dan memitong pohon tumbang menggunakan mesin pemotong kayu menunggu alat berat tiba.
Sekitar 30 menit kemudian, satu unit alat berat tiba di lokasi dan lansung bekerja menyingkirkan penyingkiran material longsor. Hampir dua jam tersendat, arus lalu lintas kembali lancar setelah seluruh material dibersihkan. Beruntung dalam kejadian ini, tidak ada menimbulkan korban jiwa dan tidak menimbulkan kerugian materil.
Sutan Hendra Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kota Padang, Sutan Hendra mengatakan tanah longsor yang terjadi di kawasan itu memang mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas, karena seluruh badan jalan tertutup material longsor dan pohon tumbang. Namun, sekitar pukul 17.00 WIB, arus lalu lintas kembali normal.
“Material longsor berupa tanah dan pohon-pohon menutup separuh akses jalan. Longsor terjadi karena hujan sehingga tanah menjadi lunak. Lokasi longsor ini merupakan titik longsor yang baru yang belum pernah terjadi longsor sebelumnya,” kata Sutan Hendra.
Sutan Hendra menjelaskan saat evakuasi material longsor dan pohon tumbang oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Padang, kepolisian terpaksa menutup ruas jalan agar pekerjaan semakin cepat. Setelah bisa dilalui satu jalur kendaraan, kemudian diberlakukan buka tutup untuk mencegah atau mengurai penumpukan kendaraan di lokasi.
“Kita bekerja secepat mungkin agat macet tidak semakin parah. Makanya kita berupaya menyingkirkan sebagian dengan manual agar bisa dilalui kendaraan meskipun bergantian sambil meninggu alat berat. Kendala tidak ada ditemukan. Panjang badan jalan yang ditutup longsor sekitar 10 merer,” ungkap Sutan.
Sutan menuturkan, di sepanjang jalan Raya Padang-Solok, diperkirakan ada 7 titik yang sangat rawan terjadi longsor. Sebab itu ia mengimbau pengendara yang melintas di jalur tersebut agar berhati-hati mengingat cuaca yang masih terus diguyur hujan.
“Berdasarkan perkiraan BMKG masih potensi hujan di Kota Padang pada beberapa hari ke depannya. Titik-titik longsor karena karena tanah yang masih labil, jadi untuk pengguna jalan Padang-Solok tetap waspada berhati-hati. Kalau melihat sudah ada tanah yang bergerak, jangan memaksanakan untuk melintas,” ujar Sutan.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Padang, Kompol Asril Prasetya mengatakan pihaknya mendatangi lokasi membantu perugas lainnya untuk mempercepat agar akses jalan segera dibuka. Memang akses jalan sempat sama sekali tidak bisa dilalui kendaran tapi saat ini sudah kembali normal.
“Tidak ada korban jiwa. Tadi kita lakukan pengaturan agar kendaraan lebih teratur dan tidak saling menyalip. Apabila hujan kita himbau untuk tetap waspada. Pengguna jalan agar selalu berhati-hati, kalau terjadi longsor jangan paksakan lewat karena sangat berbahaya,” pungkas Asril. (rgr)