Dirinya meminta dengan tegas kepada Devi Erawati agar datang langsung ke Bungus Teluk Kabung dan meminta maaf secara terbuka. “Kalau tidak, kami akan memperkarakan ini. Kenapa? Ini soalnya nama kampung,” katanya.
Hendro Damuci bahkan memberi waktu 2X24 jam kepada Devi Erawati sejak video disebarkan untuk meminta maaf langsung kepada masyarakat Bungus Teluk Kabung. “Hai Devi Erawati untuk meminta maaf kepada kami masyarakat Bungus Teluk Kabung yang anda nyatakan sebagai daerah terpencil, itu sangat nyata dari video yang anda tersebar saat sekarang ini. Apapun kepentingan politik anda, kami tidak mengetahuinya, ini penting untuk anda ketahui,” katanya.
Tokoh Bungus lainnya Martinus mengaku tidak enak mendengar ada yang menyebut Bungus daerah terpencil dan orang-orangnya suka diajak ke Padang. “Bungus ini masih masuk wilayah Kota Padang. Kami tak Terima disebut terpencil. Lagipula, kami tidak segampang itu diiming-imingi sesuatu dan mudah mengalihkan pilihan,” Katanya.
Bantah Fitnah
Usai videonya viral, Devi Erawati pun memberikan klarifikasi dan membantah telah memfitnah warga Bungus. “Baik, apa sudah melihat dan mendengar videonya? Di sini saya sebagai orang Sumatra Barat (Sumbar) tentunya resah dengan pernyataan tentang forum Ulama Sumbar yang berpindah dari 01 ke 02,” katanya, kepada wartawan.
Dirinya membantah telah memfitnah warga Bungus dan cuma membahas Nova Zulmi Marni yang berasal dari Bungus. “Saya bukan memfitnah warga bungus. Rasanya clear yah,” tuturnya. (*)













