Menurut pengakuan keluarga almarhum, pemain SSB Bitu ini meninggal dunia akibat kecelakaan di kawasan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, waktu malam itu. Almarhum pergi bersama ayahnya ke Tarantang, dengan berbonceng tiga yang juga diikuti abang sepupunya. Tidak lama kemudian, almarhum pamit ke ayahnya untuk pergi belanja sama abang sepupunya.
“Di perjalanan Alif menabrak batu dan langsung mental masuk got. Mendengar adanya bunyi kendaraan jatuh, beberapa warga setempat berlarian menuju lokasi dan mengeluarkan korban Alif dari got, tanmpa membuang waktu, warga melarikan korban Alif ke RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh, ternyata korban Alif telah menghebuskan nafas terakhirnya,” ujar An Tanur.
Karena ini adalah duka bersama sesama SSB di Kota Payakumbuh dan kabupaten Limapuluh Kota, maka Liga Junior Payakumbuh (LJP) di sponsori Nur Akmal dan ibu Wulan Denura terpaksa di undur, padahal hari ini Jumat pertandingan akan berlangsuang di empat lapangan.
“Atas nama SSB se-Kota Payakumbuh dan kabupaten Limapuluh Kota, kami turut berduka cita, semoga ananda Alif di tempatkan disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah menghadapinya cobaan ini,” papar An Tanur.
Masih di rumah duka, Kepala sekolah SDN 7 Koto Tuo Limo Kampuang, Hj Rita Armaiyetti, menyebut Alif Al Hakim adalah siswa yang multi talenta dalam bidang olahraga berbakat terutama sepak bola, voly.
Di bidang seni, aku Rita, Alif pandai bermain gitar, keybord. Cekatan dalam bekerja dan membantu guru dan temannya. Apabila guru ingin mengedit video mk dg senyumnya yg khas Alif segera membantu.
“Alif sering minta izin kepada guru dan kepala sekolah utk membuat video tentang kegiatan sekolah. Apapun kegiatan sekolah diikuti Alif dengan senang hati dan penuh semangat. Menjadi komandan upacara adalah kebanggaan bagi Alif,” tutur Rita.
“Guru- guru sangat terkesan dengan sikap Alif yg tak pernah menolak bila diminta bantuan. Terakhir ini kegiatan Alif memandu temannya dalam pembacaan Ikrar penggosok gigi. Selain prestasi di akademik, Alif juga mampu mendesain logo untuk baju seragam futsal SDN 07 Payakumbuh,” kenang Rita Armaiyetti. (ped)













