Ia juga menilai bahwa praktik politik uang memiliki dampak jangka panjang, berkelanjutan dan akan berdampak terhadap kebijakan yang nantinya akan dirasakan langsung oleh masyarakat. “Ada potensi siklus, sekarang mereka harus mengeluarkan cost besar untuk menang, lalu saat menjabat mereka mencari jalan untuk mendapatkan kembali modal yang telah mereka keluarkan, lalu ada potensi mereka untuk mengumpulkan modal lagi untuk pemilu berikutnya. Tentu ini berbahaya bagi demokrasi,” tambahnya.
Senada dengan itu, Ahmad Zaki, salah satu perwakilan HMI menyebutkan bahwa aksi damai ini merupakan bentuk kampanye dari mahasiswa di Kota Bukittinggi untuk menolak berbagai kecurangan dalam pemilu salah satunya politik uang.
“Melalui aksi ini, kita meÂngingatkan kepada maÂsyaÂrakat dan peserta pemilu bahaya dari politik uang. Sebelumnya kita juga telah melakukan survei dan kajian terhadap masyarakat di Kota Bukittinggi. Kita melihat potensi politik uang masih besar di kota Bukittinggi. Karena itu kita melihat kampanye menolak politik uang sangat perlu dilaÂkukan,”ucapnya. (pry)
