XAVI Hernandez umumkan akan meninggalkan jabatan sebagai pelatih Barcelona akhir musim usai kekalahan yang didapat dari Villarreal pada pertandingan La Liga, Minggu (28/1) dini hari.
Dikutip dari AFP, keputusan Xavi itu diumumkan dalam konferensi pers usai kekalahan yang didapat tim, di kandang Villarreal pada lanjutan La Liga dengan skor 5-3.
“Saya ingin mengumumkan bahwa pada 30 Juni saya tidak melanjutkan sebagai pelatih Barcelona, itu adalah keputusan yang telah saya ambil dengan presiden dan staf,” kata Xavi.
Kekalahan itu menjadi kekalahan ketiga yang didapat Barcelona dalam lima pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi. Sebelumnya, mereka dikalahkan Real Madrid di Final Super Copa, disingkirkan Athelic Bilbao di Copa Del Rey, dan yang terbaru dikalahkan Villareal di La Liga.
Xavi mengatakan, keputusan yang diambil itu untuk kebaikan klub. “Saya sudah memikirkan klub, dan di atas semua pemain. Saya memiliki perasaan bahwa saya melakukan hal yang benar, bahwa saya bertindak sesuai akal sehat. Saya pikir klub membutuhkan perubahan dinamika, saat ini dinamikanya sangat negatif,” ujar Xavi.
Pelatih asal Spanyol itu juga mengungkapkan bahkan jika Barcelona memenangkan Liga Champions itu tidak akan mengubah keputusannya.
Xavi yang mengambil alih Barcelona pada November 2021 itu telah mendorong tim ke Piala Super Spanyol dan gelar liga musim lalu, dengan tim yang dibangun memiliki pertahanan yang kuat. Namun saat ini pertahanan mereka tengah rapuh, dengan melihat laga Barcelona menghadapi Villarreal yang membiarkan lima gol di La Liga untuk pertama kali sejak 1963.
Meskipun begitu, pelatih berusia 44 tahun itu masih percaya bahwa timnya akan memperoleh gelar pada musim ini. “Saya lebih optimistis dari sebelumnya dengan segala perubahan, kami akan pergi ke La Liga, meskipun ini sulit tapi kami akan bertarung. Saya belum bicara dengan pemain mengenai hal tersebut, saya melihat kesedihan mereka saat ini dan saya akan berbicara dengan mereka besok,” sebut Xavi.
Saat ini posisi Barcelona di La Liga berada di urutan ketiga dengan koleksi 44 poin terpaut 10 poin di bawah Real Madrid yang berada di puncak klasemen dan terpaut 8 poin dari Girona yang berada di posisi kedua. Sisi baiknya, namun mereka finis di puncak grup Liga Champions dan akan bertemu juara bertahan Liga Italia, Napoli pada babak 16 besar bulan depan.
Setelah mengakhiri rumor mengenai masa depannya, Xavi berharap Barcelona akan kembali meraih kejayaannya di kancah Eropa. Ia juga berharap, dengan mundurnya dari Barcelona, pers tidak akan menyerangnya lagi.
“Semuanya akan lebih tenang sekarang, kami bisa bersaing memperebutkan Liga Champions. Setidaknya dengan keputusan ini (mundurnya Xavi), Anda (pers) tidak akan menyerang saya lagi,” tambah pria berusia 44 tahun itu.
Selama menjadi pemain, Xavi mencatatkan 767 penampilan selama 17 tahun di Barcelona, nomor dua setelah Lionel Messi dengan 778 penampilan. Ia kemudian mengakhiri masanya di Camp Nou pada tahun 2015, dan bergabung dengan tim asal Qatar, Al-Sadd.
Pelatih asal Spanyol itu gantung sepatu pada tahun 2019, dan mengambil alih jabatan pelatih kepala Al-Sadd, ia menghabiskan masa kepelatihannya di Qatar lebih dari dua tahun, sebelum kembali ke Barcelona pada November 2021, menggantikan Ronald Koeman.
Xavi gagal memberikan kesuksesan kepada Barcelona di sisa musim 2021-22, karena La Blaugrana tersingkir dari Liga Europa oleh Eintracht Frankfurt di perempat final.
Di musim 2022/23, mereka terdegradasi dari Liga Champions ke Liga Europa, dan gugur di babak playoff setelah kalah dari Manchester United.
Namun, mantan pemain Timnas Spanyol itu meraih gelar La Liga bersama Barcelona musim lalu, saat La Blaugrana finis dengan 88 poin, unggul 10 poin dari Real Madrid di posisi kedua, untuk memenangkan gelar pertama mereka sejak musim 2018-19. (jpg)
