Sementara itu, Ketua TP-PKK Pasbar Ny. Titi Hamsuardi menjelaskan stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan bayi berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di Bidang kesehatan.
“Sebagai tim pendamping keluarga yang terdiri dari Bidan, Kader PKK, Kader KB dengan tugas melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas pendampingan keluarga yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans/ pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting. Hal ini harus benar-benar serius dilaksanakan disamping adanya bantuan dari stakeholder terkait lainnya,” ucap Ny. Titi Hamsuardi.
Kadis PPKBP3A Pasbar Anna Rahmadia juga menyatakan dalam hal kebijakan percepatan penurunan angka stunting sifatnya bersama-sama dan upaya terus akan dilaksanakan dengan berbagai inovasi dengan mempengaruhi percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pasaman Barat.
“Para tim pendamping keluarga yang hadir hari ini merupakan ujung tombak pelaksanaan dari percepatan penurunan angka stunting berdasarkan kegiatan atau program yang dibuat Pemda kepada masyarakat karena stakeholder ini yang akan berhubungan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.
Ia menegaskan implementasi kebijakan Pemda Pasbar dalam penurunan angka stunting dengan adanya pemanfaatan UHC, peran aktif TPPS kecamatan dan nagari dalam pemecahan masalah audit kasus keluarga beresiko stunting, peran aktif TPK dalam pemdampingan ibu hamil dan ibu pasca salin beresiko stunting maksimalkan untuk pendampingan agar hasil yang diperoleh lebih baik dari sebelumnya.
Ia juga mengungkapkan Kabupaten Pasbar memiliki 250 tim pendamping keluarga yang berada di 11 kecamatan di Pasbar yang akan membantu pemerintah dalam mendampingi masyarakat terutama ibu hamil dan ibu pasca persalinan terhindar dari resiko stunting.
“Kami berharap untuk para pendamping ini-benar benar mendampingi masyarakat beresiko stunting ini dengan baik, dengan adanya kegiatan dan keaktifan para pendamping di lapangan maka penurunan angka stunting di Pasbar lebih baik,” ucapnya. (end)


















