Selain resiko stunting, perempuan dengan rahim lemah juga beresiko tinggi hingga kematian saat melahirkan
“Hingga saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024. Demikian juga bayi dan balita yang masih harus kita selamatkan dari kematian,” kata Ade.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bukittinggi, Nauly Handayani mengatakan optimis raihan stunting bisa dicapai di daerah setempat.
“Sesuai analisis kami optimis mampu meraih target 11,6 persen angka stunting di 2024, kami minta dukungan warga selain beberapa langkah interfensi dilakukan,” kata Nauly.
Ia mengungkap selama 2023, pihaknya mampu memberikan pendampingan kepada lima pasangan usia dini yang hendak menikah di Bukittinggi.
“Pernikahan di bawah 19 tahun, kami berikan pendampingan berupa dispensasi kawin. Hasilnya ada lima pasangan di 2023 yang akhirnya bersedia mengundurkan waktunya menikah,” katanya. (pry)
