Sementara, Kepala DP2KB Roni Satria mengulas kondisi di beberapa negara maju yang awalnya membatasi penduduknya untuk memiliki anak, kini malah berbalik.
“Singapura, Jepang, dan Korea Selatan, kini memberi uang Rp150 juta bagi pasangan yang punya bayi. Belajar dari itu, maka kebijakan kita bukan membatasi orang punya anak berapa, namun meningkatkan kualitas penduduk, yang dimulai dari keluarga-keluarga,” ungkap Roni Satria.
Pemerintah pun akhirnya mengembangkan Program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana, yang menjadi salah satu program unggulan dari BKKBN. Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Ada 3 dimensi Bangga Kencana yakni; kemandirian, ketenteraman, dan kebahagiaan. Untuk mencapai 3 kata kunci itu, maka setiap keluarga jangan banyak-banyak anaknya. Cukup dua saja. “Punya anak itu jangan terlalu banyak, dan jangan terlalu rapat. Menikah jangan terlalu muda, dan jangan pula terlalu tua. Ini untuk menghindari anak lahir prematur. Bayi-bayi prematur inilah cikal anak stunting,” ujarnya. (fan)
