Sementara untuk kenaikan total usaha naik signifikan sebesar 8,2 persen dari tahun 2022 dengan angka 4.300 dan di 2021 sebanyak 962.
Menurutnya, dari data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bukittinggi, tercatat peningkatan dalam jumlah penanaman modal.
“Rencana investasi yang tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Terbukti, hingga akhir Desember 2023, terdapat 4.339 penanam modal dengan 5.073 jenis usaha sesuai KBLI yang diusulkan,” kata Wako.
Kepala DPMPTSP, Ahda Hidayat, menyampaikan, pihaknya membuka kesempatan seluas luasnya pada para investor, untuk menanamkan modalnya di Kota Bukittinggi. “Sehingga dengan pertumbuhan investasi yang cepat, tentunya, akan membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran, yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Ahda. (pry)
