“Program bantuan beras ini sudah sejak 2009, tetapi disalurkan secara langsung. Dan baru November 2023 kemarin kita launching program penyaluran beras ini dengan ATM beras. Pengurus terinspirasi melihat ada alat ATM beras di Bandung, dan ini lebih memudahkan dalam penyaluran dan penerima diberikan sekali seminggu,” jelasnya.
Dan untuk Kota Payakumbuh disampaikan Anwar Sholihin, ATM Beras di Masjid Baitul Islam yang pertama. Kemudian untuk di Sumatera Barat ini hanya ada 7 tempat yang sudah menggunakan ATM beras. “Di Payakumbuh ini yang pertama, kemudian ada di beberapa kabupaten kota lainnya di Sumatera Barat, dan baru ada 7 ATM beras di Sumbar,” akunya.
Dia menargetkan sampai 200 orang penerima ATM beras di Masjid Baitul Islam, Lampasi. Para penerima itu benar-benar diseleksi sesuai kriteria yang sudah ditentukan diantaranya berpenghasilan rendah dan daya beli dibawah 30 ribu sehari serta faktor lainnya. “Seleksinya kita surve kerumah calon penerima, termasuk melihat daya belinya yang masih dibawah 30 ribu sehari. Kemudian tidak memiliki pekerjaan yang tetap, dengan penghasilan tidak menentu,” jelasnya.
Dia juga menyebut, ATM beras ini dicanangkan sebagai bentuk salah satu fungsi masjid, dimana tidak hanya sebagai tempat ibadah semata, tetapi juga fungsi sosial kepada masyarakat yang ada disekitar masjid. “Ini bentuk fungsi masjid, kita tidak hanya memikirkan pembangunan infrastruktur masjid, tetapi juga ekonomi jamaah agar masjid itu semarak dan ramai dengan jamah setiap waktu sholat tiba, jangan sampai ada masyarakat sekitar masjid itu tidak memiliki makanan yang akan dimakan, disitulah masjid hadir untuk membantu,” ingatnya. (uus)
















