Selain itu, ungkap John Hendri, demi menjaga kerukunan masyarakat, diharapkan para peserta Pemilu tidak menggunakan politik identitas. Pasalnya, sangat berbahaya persatuan dan kesatuan.
“Mengapa kita harus menolak politik identitas? Kalau terkait pentingnya identitas, memang iya. Lalu, apanya yang kita tolak? Yaitu politik identitas yang digunakan untuk kepentingan politik,” tegasnya.
John mengakui, ada langkah-langkah preventif dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama untuk menciptakan suasana pemilu yang kondusif. Pertama, antisipasi black campaign. Kedua, berangas hoaks dan ketiga lawan money politik.
“Menciptakan suasana kondusif pemilu bukan hanya tanggung jawab penyelenggara pemilu dan aparat keamanan, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Suksesnya Pemilu 2024 tidak hanya menciptakan pemimpin yang dipilih oleh rakyat, tetapi juga mengokohkan fondasi kuat demokrasi di Indonesia,” tutupnya. (*)
