PADANG, METRO – Pengerjaan pembukaan lahan jalan tol Padang-Sicincin, yang dilaksanakan PT Hutama Karya, tertunda akibat dihalangi masyarakat. Penundaan dilaksanakan, hingga ditentukannya titik koordinat yang jelas oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), terhadap lahan yang dimiliki Padang Industrial Park (PIP) dan lahan yang digugat masyarakat.
Hal tersebut terungkap saat Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit melakukan peninjauan pengerjaan jalan tol Padang-Sicincin, di titik 1,5-4,2 kilometer, Rabu (13/2). Hadir pada kesempatan itu, Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni, Kepala BPN Kabupaten Padangpariaman, Forkopimda dan jajaran PT Hutama Karya.
Menindaklanjuti masalah proses pembebasan lahan yang berdampak terhadap penundaan pengerjaan pembukaan lahan ini, Nasrul Abit meminta kordinasi aktif dilakukan pemerintah melalui BPN dengan Pemerintah Kabupaten Padangpariaman, kepolisian, pengadilan dan pihak kejaksaan. “Kordinasi juga termasuk dengan PIP,” harap Nasrul Abit.
Diungkapkan Nasrul Abit, pengerjaan pembukaan lahan yang dihentikan pada lokasi lahan yang digugat masyarakat. Meskipun demikian, Nasrul Abit menjamin pengerjaan pembukaan lahan bisa dilanjutkan, namun dialihkan ke titik lain, hingga adanya penyelesaian pembebasan lahan dengan PIP dan yang digugat masyarakat.
“Kita minta pemerintah melalui BPN dan Pemkab Padangpariaman selalu aktif menyelesaikan masalah pembebasan lahan ini. Jangan saling menyalahkan. Masyarakat sebenarnya minta kejelasan, mana yang milik PIP dan mana milik masyarakat,” tegas Nasrul Abit.
Nasrul Abit mewanti-wanti BPN, agar jangan sampai ada sertifikat yang double. Selain itu, juga sertifikat yang pakai nama, namun pakai garis miring dan ada pula nama lainnya. “Maknanya garis miring itu atau. Artinya, ada milik lain dan tidak satu yang punya, sehingga jadi perebutan yang punya. BPN harusnya memiliki datanya valid untuk verifikasi dan perhitungan pembayaran,” tegasnya.
Pimpinan Proyek Proyek Seksi I Jalan Tol Padangpariaman, Ramos Pardede mengatakan, jalan tol Padang-Sicincin ini melewati empat kecamatan dan 14 nagari di Kabupaten Padangpariaman. Groundbreaking jalan tol ini 9 Februari 2018. Artinya sudah berjalan selama satu tahun. PT Hutama Karya sudah mulai memasukan alat berat untuk pembukaan lahan sejak 9 Februari. Namun, masalahnya, lahan yang akan dibuka belum bebas. Padahal, waktu groundbreaking sudah ada pernyataan dari Bupati Padangpariaman, Ali Mukhni bahwa lokasi pembukaan lahan ini sudah bebas.
“Kebetulan yang punya sertifikat tanah bersedia tanahnya masuk dalam pembukaan lahan ini. Saat kita lanjutkan pengerjaannya, ternyata ada double sertifikatnya. Sehingga, kerja kita berhenti karena tidak boleh satupun lahan yang bisa kita masuki,” terangnya.
PT Hutama Karya sebagai pihak badan usaha jalan tol, dapat penugasan dari pemerintah untuk membangun jalan tol Padang-Sicincin ini. Namun tidak bisa berbuat apa apa dengan masalah pembebasan lahan ini. Karena urusan pembebasan lahan yang berada di Kabupaten Padangpariaman ini ,urusan pemerintah, yakni melalui Bina Marga PUPR, khususnya PPK tanah, BPN serta Pemerintah Kabupaten Padangpariaman.
“Kami bisa masuk kalau tanahnya bebas. Artinya uang ganti rugi sudah diterima oleh masyarakat. Sudah ada uang ganti rugi baru untuk lima bidang tanah di tiga lokasi yang berbeda. Lokasi yang paling luas pun belum bisa kita masukan alat berat. Ini baru enam bidang lagi yang menyusul. Itupun masih bertebaran, atau spot-spot. Secara metode kerja belum bisa dikerjakan,” ungkapnya.
Dengan adanya PIP yang merupakan kerjasama pemerintah dengan pihak swasta, pembukaan lahan dikerjakan, dengan jaminan surat pernyataan dari Direktur PIP. “Ternyata di lapangan, kita masuk kerja Sabtu sampai Selasa. Hari ini ada masyarakat yang belum clear dengan PIP, sehingga terpaksa dihentikan,” terangnya.
Ramos mengapresiasi Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit yang berusaha menengahi masalah pembebasan lahan ini. Nasrul Abit menurutnya, cukup aktif untuk melihat perkembangan progres pembebasan lahan jalan tol ini dengan menengahi malasah lahan ini. Bahkan, Nasrul Abit menegaskan besok, Kamis (14/2) alat berat bisa bekerja kembali.
“Meski besok alat berat bisa bekerja kembali, cuma masih terbatas. Kita menunggu kinerja BPN dan PPK tanah. Jalan tol yang kita kerjakan ini terdiri dari blok I, jalur 0-4,2 kilometer dan blok II sepanjang 4,2 kilometer menuju Sicincin. Untuk blok II ini, progres pembebasan lahannya masih proses pendataan ulang dan komunikasi ke masyarakat,” ungkapnya.(fan)

















