Kedua, penggunaan ulang barang-barang. Barang-barang yang masih layak pakai, seperti pakaian, buku, dan peralatan lainnya, didaur ulang dan digunakan kembali di dalam Lapas.
“Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga memberikan manfaat sosial, ”ucapnya.
Dan yang ketiga yaitu, daur ulang bahan. Lapas Bukittinggi bekerja sama dengan mitra lokal untuk mendaur ulang bahan seperti kertas, plastik, dan logam.
“Ini menjadi langkah strategis dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir,”sebutnya.
Herdianto mengajak seluruh komunitas lapas, baik petugas maupun narapidana, untuk bersama-sama aktif dalam menjalankan program ini. Semua tindakan kecil dapat memberikan dampak besar terhadap keberlanjutan lingkungan di sekitar kita.
“Program “Reduce, Reuse, Recycle” di Lapas Bukittinggi diharapkan akan menjadi contoh positif bagi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan. Keberlanjutan program ini akan terus diawasi dan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang lebih ambisius dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, ”pungkasnya. (pry)
