PDG.PARIAMAN, METRO – Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan zaman sekarang para generasi muda bangsa sangat mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat negatif. Apalagi dengan mudah mengakses teknologi yang sekarang serba canggih dan modren. Kenapa tidak sekarang zaman handphone android yang mudah dipergunakan siapapun jenis manusia.
”Karena itu, generasi muda kita perlu dibentengi dengan pendidikan agama islam yang kuat. Kita Pemkab Padangpariaman sangat mendukung masyarakat yang telah menanamkan pendidikan agama yang dilaksanakan secara komprehensif tengah-tengah masyarakat,” kata Suhatri Bur saat launching magrib mengaji di Kenagarian Gadur, Kecamatan Enam Lingkung, kemarin.
Katanya, semua pihak agar terus berupaya membentengi generasi muda dari bahaya bahaya yang mengintai seperti narkoba, LGBT dan prilaku menyimpang lainnya. Pendidikan agama yang tertanam kuat di generasi muda diyakini mampu menghindarkan penerus bangsa dari berbagai macam prilaku yang menyimpang dari norma agama dan budaya dan sosial kemasyarakat.
”Tapi peran lingkungan juga harus diperkuat, dilingkungan galakkan program keagamaan seperti magrib mengaji yang dilaksanakan masyarakat Kenagarian Gadur ini atau diskusi di Ikatan masjid agar genrasi kita terbentengi dengan baik. Artinya, magrib mengaji dapat cetak generasi islami dan tangguh menghadapi zaman globalisasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Enam Lingkung Rustam menyatakan aktifitas mengaji dan membaca Alquran di masjid setiap habis magrib hendaknya menjadi tradisi dan budaya umat islam di Kecamatan Enam Lingkung. Dengan demikian generasi muda bangsa di Enam Lingkung lahir dengan generasi yang mengetahui baik buruknya kehidupan ini.
“Saya berharap program yang diluncurkan ini bisa menjadi warisan yang positif dan membawa ciri khas warga Kecamatan Enam Lingkung. Secara khusus saya juga mengharapkan anak-anak di kecamatan ini pernah merasakan dan melawati masa kecilnya dengan mengaji Al-Qur’an terutama di saat Maghrib, seperti yang dialami orangtuanya dulu,” ujarnya.
Jadi katanya, gerakan Maghrib Mengaji merupakan program yang digagas penyuluh agama di Kecamatan Enam Lingkung ini dapat membudayakan membaca Alquran setelah shalat Maghrib di kalangan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dari Gerakan Magrib Mengaji ini adalah pertama, menghidupkan kembali tradisi membaca/ mendaras Alquran setiap selesai shalat Magrib di seluruh masjid yang ada di kecamatan ini.
“Sasaran utama dalam Progran Maghrib Mengaji ini adalah seluruh komponen masyarakat, terutama anak-anak. Diharapkam program Magrib Mengaji ini bukan sekadar mengajarkan baca Alquran saja, tapi juga sebagai pendidikan karakter bagi anak-anak. Saat itulah lahir generasi kita yang hafiz-hafiz alquran dari kecamatan Enam Lingkung,” ujarnya.
Kemudian Perwakilan Kemenang Padangpariaman Elyusra Amir menyatakan magrib mengaji telah biasa dilaksanakan. Namun, magrib mengaji ini dilaksanakan untuk lebih baik dari hari sebelumnya, magrib mengaji tidak saja dilaksanakan tapi juga haru sejalan dengan sholat lima waktu sehari semalam bagi masing-masing masyarakat Padangpariaman.
“Jadi dengan adanya loucing magrib mengaji tapi setiap hari kita sholat berjamah diseluruh Padangpariaman agar terhindar dari berbagai jenis bencana alam. Apalagi seperti yang disampaikan Wakil Bupati Padangpariaman Magrib mengaji ini sesuai dengan visi misi kepala daerah. Kita semua harus mengerakan magrib mengaji untuk kemajuan Padangpariaman dalam bidang agama islam,” tambahnya. (efa)