“Sejatinya, seluruh puisi yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina dan ditulis para penyair di buku ini mengandung kekuatan magis yang menggetarkan jiwa saat dibaca. Puisi-puisi ini mereportase berbagai realitas kekinian yang tengah terjadi di Palestina dan penulis membawanya kepada realitas sastra dalam hal ini puisi,” ujarnya
Sementara itu, Sonny mendukung kegiatan yang digagas Komunitas Seni Kuflet bekerja sama dengan Sekolah Menulis Elipsis itu. “Kami menyambut baik. Berbicara aksi kemanusiaan, berarti berbicara hati nurani sesama bangsa,” sebutnya.
Berbicara aksi kemanusiaan, lanjutnya, tidak memandang latar belakang seseorang. Bahkan para seniman pun bisa melakukan aksi nyata.
“Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi dan memotivasi komunitas-komunitas lain, bahwa di manapun kita berada, sepanjang ada kemauan pasti bisa menghasilkan hal positif untuk kemanusiaan,” imbuhnya. (rmd)
