SIJUNJUNG, METRO–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sijunjung menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Simulasi yang diadakan di Gedung Pancasila Muaro, Selasa (26/12) itu bertujuan untuk mempersiapkan dan menguji pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024 nanti.
Kegiatan yang dihadiri Kepala Dinas Kominfo, David Rinaldo, Forkopimda, Ketua KPU Sijunjung, Dori Kurniadi beserta Anggota KPU, Juni Wandri, Bayu Agung Perdana, Ria Meilani dan Susila Andika serta undangan lainnya.
Ketua KPU Sijunjung menyebutkan simulasi itu dilakukan secara “real’ atau sebenarnya seperti pada Pemilu 2024 nanti yang akan berlangsung.
“Simulasi ini kita lakukan senyatanya atau real pada Pemilu nanti. Sehingga dapat digunakan sebagai pedoman bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Selain itu juga sebagai uji coba kesiapan mereka,” tutur Komisioner KPU Juni Wandri.
Tujuan utama dari simulasi itu, lanjutnya, untuk mengetahui estimasi waktu proses pemungutan suara. “Kami ingin mengetahui berapa lama proses pemungutan suara, mulai dari pendaftaran pemilih sampai dengan memasukkan jari ke dalam tinta. Dari simulasi tersebut juga bisa diketahui sisi mana yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pemungutan suara,” terangnya.
Simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara itu dibuat semirip mungkin dengan aslinya. Bahkan, pemilih yang diundang pun sebagian besar diambil dari daftar pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tersebut.
“(Simulasi) pemungutan suara ini kami buat seperti aslinya. Tidak dibuat-buat. Jumlah pemilih di TPS 19 ini ada 253 orang. Itu sudah termasuk pemilih di DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) dan DPK (Daftar Pemilih Khusus),” ujarnya.
Dalam simulasi tersebut, pihaknya melibatkan pemilih dari semua jenjang usia, juga menghadirkan pemilih berkebutuhan khusus atau disabilitas.
“Dalam simulasi ini kami melibatkan pemilih disabilitas. Dari TPS ini ada juga pemilih disabilitas. Jadi kami menghadirkan semua pemilih, dari yang muda sampai lansia,” ujarnya.
Pihaknya berharap melalui simulasi tersebut, KPU Sijunjung bisa memitigasi hal-hal yang perlu dipahami oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Ada enam tahapan yang kami simulasikan. Persiapan pemungutan suara, pemungutan suara, kemudian pelaksanaan pemungutan suara, persiapan penghitungan suara, pelaksanaan penghitungan suara, dan tentu saja teknologi terbaru dari Pemilu 2024 adalah penggunaan Sirekap,” jelasnya.
Diketahui, Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Suara) adalah alat bantu penghitungan suara sudah yang tersambung dengan server KPU RI untuk kemudian dapat langsung melakukan tabulasi suara. (ndo)
















