“Saat ini pembangkit-pembangkit PLN yang ada di Sumatera Barat memiliki kapasitas sebesar 719 MW, prediksi beban puncak sebesar 594,6 MW dan cadangan daya sebesar 114,95 MW. Namun kami tetap bergerak proaktif memastikan keamanan dan kenyamanan berlistrik masyarakat dengan membentuk 169 posko siaga yang terdiri dari 35 posko PLN dan 134 posko pelayanan teknik yang akan beroperasi 24 jam selama masa siaga untuk memastikan masyarakat dapat beribadah dan berlibur dengan tenang,” terang Eric.
Eric menyebut PLN UID Sumbar menetapkan 49 lokasi prioritas selama masa siaga diantaranya Gereja, Kantor Pemda, Kantor TNI/Polri, Rumah Sakit dan Dinas terkait lain.
“Selain melakukan langkah preventif seperti pemangkasan pohon, konsolidasi dengan para pemangku kepentingan, PLN juga menyediakan peralatan pendukung seperti 48 genset mobile, 55 UGB, 2 unit UCKB dan 2 unit UKB selama masa siaga sebagai backup bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selama periode masa siaga, semua kegiatan pemeliharaan yang bersifat padam penyulang juga ditiadakan. Sebaliknya, kami mengoptimalkan performa dari tiga tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang ada di UID Sumbar untuk bekerja dalam kondisi tanpa padam,” terangnya lagi. (hsb/rel)













