DHARMASRAYA, METRO – Warga Sitiung V, Jorong Kampung Dodan, Kanagarian Gunung Medan, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya buncah, Senin (11/2) siang. Mereka mengetahui adanya penemuan mayat dalam keadaan masih memakai helm terbujur kaku tak bernyawa di pinggir jalan.
Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir melalui Kapolsek Sitiung I Koto Agung, Iptu Syafrinaldai didampingi Kanit Reskrim Ipda Soewarno mengatakan, mayat tersebut ditemukan warga yang melintasi jalan Sitiung V, lalu dilaporkan ke polisi.
Diketahui, bahwa mayat yang ditemukan meninggal dunia itu, bernama Barudin (55), pekerjaan petani, warga Jorong Padang Sidodang, Kanagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Dharmasraya.
Penemuan mayat Barudin saat salah seorang warga, Iyat (38) yang berangkat menuju perkebunan sawit PT AWB melihat sepada motor Sanek yang tergeletak di pinggir jalan. Di samping motor tersebut, tampak sesosok laki-laki tergeletak dengan kepala masih memakai helm dan ketika dipanggil tidak ada tanggapan, sepertinya sudah meninggal dunia, dan Iyat memanggil warga untuk segera meilaporkan ke polisi.
”Melihat motor tergeletak di pinggir jalan saya berhenti, dan nampak ada orang saya panggil-panggil tidak ada tanggapannya. Takut terjadi apa-apa saya lalu memberitahukan kepada warga yang melintas dan menghubungi pihak kepolisan terdekat, Petugas kepolisian datang ke TKP dan mengevakuasi korban ke RSUD Sungai Dareh,” jelas Iyat.
Hasil pemeriksaan pihak RSUD Sungai Dareh, korban dinyatakan sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dan berdasarkan permintaan keluarga Mayat korban tidak dilakukan otopsi dan Korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan,” ujar Kapolsek Sitiung I Koto Agung, Iptu Syafrinaldai, SH.
Menurut keterangan adik korban bernama Supriadi (48) korban selama ini mengidap penyakit darah tinggi dan diabetes. Atas permintaan keluarga, korban tidak dilakukan autopsy atau bedah mayat.
“Almarhum memang mengidap penyakit darah tinggi dan diabetes. Permintaan keluarga besar tidak dilakukan autopsi, dan kami selaku keluarga besar mohon maaf atas segala kesalahan almarhum,” tutur Supriadi. (g)