Menimbang hal tersebut, pihaknya mengatakan akan mempelajari terlebih dahulu teknologi tersebut, agar sesuai dengan ‘Cost dan benefit’.
“Ada sebuah teknologi yang terintegrasi dan tepat guna untuk mengatasi permasalahan sampah, sebab Kota Padang memiliki wilayah yang merupakan kawasan pemukiman padat, teknologi ini terintegrasi tepat guna, untuk menerapkannya tentu kita pelajari dulu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Asben Hendri, mengatakan Pemprov sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai langkah bersama sekaligus menemukan solusi dalam mengelola sampah di Sumbar.
“Kami berharap dapat memberi masukan bersama terkait masalah sampah di Sumbar, pentingnya pengolahan sampah yang menjadi tanggung jawab kita bersama,” harapnya.
FGD tersebut juga diikuti oleh perwakilan Kadin Sumbar, PT. Tohaan Renewable Energy Engeneering, sejumlah dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UBH dan unsur lainnya. (rel)
