Sementara yang berdiri di posisi Prabowo, begitu senang ketika jagoannya ‘meroasting’ Anies akibat pernyataannya sendiri. Prabowo menanggapi pernyataan Anies mengenai demokrasi di Indonesia. Prabowo menyebutkan bahwa pandangan Anies terlalu berlebihan.
“Mas Anies.. Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang Demokrasi ini dan itu dan ini Mas Anies di pilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemeritnah yang berkuasa. Saya yang musuh bapak kalo Demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi Gubernur,” ungkap Prabowo.
Dia melanjutkan, kalau Jokowi diktator Anies idak mungkin jadi Gubernur. “Saya waktu itu oposisi mas Anies. Anda ke rumah saya anda oposisi anda terpilih,” ungkap,” ungkap Prabowo.
Dalam statemennya, Anies menyatakan bahwa saat ini rakyat tidak percaya dengan proses demokrasi sekarang itu jauh lebih luas. Ketika bicara demokrasi minimal 3. “Satu, adalah adanya kebebasan berbicara, oposisi penyeimbang pemerintah dan pemilu proses pilpres yang netral transparan jurdil. kita saksikan 2 ini problem kita saksikan kebebasan bicara menurun bahkan termasuk mengkritik Parpol,” katanya.
Saat itu, Prabowo juga dianggap sukses membalikkan pertanyaan soal pelanggaran hak azazi manusia (HAM) dengan menyebut dirinya sebagai sosok yang sangat keras membela HAM. Bahkan, klaim Prabowo, dirinya kini didukung oleh para mantan tahanan politik (tapol).
“Saya tadi katakan, saya merasa bahwa saya yang sangat keras membela hak asasi manusia. Nyatanya, orang-orang yang ditahan, tapol-tapol yang katanya saya culik, sekarang ada di pihak saya, membela saya,” kata Prabowo menjawab Ganjar.
Sementara para pendukung Ganjar Pranowo mengangggap Ganjar sangat menguasai materi dalam debat perdana. Ganjar dinilai tidak hanya kuat dari sisi pengalaman, intelektualitas, maupun dengan emosional, itu memenuhi semuanya. Mereka melihat berbagai respon di medsos dari berbagai kalangan bahwa secara emosional Ganjar sangat menguasai dan sangat mengontrol.
Jawaban yang disamapaikan Ganjar mencerminkan pengalamannya sebagaimana tema yang disajikan debat tadi malam. Pasalnya, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode dan sangat mahfum mengatasi persoalan yang ada di masyarakat. Ganjar dianggap sangat kuat dalam mengelola emosi saat debat, lebih tenang dari Prabowo maupun Anies.
Jadi, begitulah debat malam itu. Ada yang menyebut Prabowo Subianto menang, ada yang mengatakan Anies Baswedan unggul, atau Ganjar lebih baik dari lawan-lawannya. Tapi semua subjektif, tertangung perasaan masing-masing. Tidak ada yang menang, tidak ada yang kalah. Soal menang dan kalah, itu tergantung dari pandangan orang. Dan di mana posisi dia saat ini.
Semu akan terlihat sesuai dengan harapan masing-masing. Seperti yang disampaikan Jimi Hendrix, gitarist dan singer-song writer dari Amerika Serikat, “Ketahuilah, hal-hal terindah di dunia ini terkadang tak bisa terlihat dalam pandangan atau teraba dengan sentuhan, mereka hanya bisa terasakan dengan hati.” Jadi, daripada ribut-ribut, bagusnya semua merasa menang. Tapi, jangan sampai tidak siap kalah. (Wartawan Utama)
















