LIMAPULUH KOTA, METRO–Penobatan Rajo Nan Baduo (Adat dan Ibadat) mengawali prosesi Baralek Gadang di Nagari Maek, Kecamatan Bukik Barisan. Ribuan warga sejenak meninggalkan aktivitasnya untuk memeriahkan acara Baratagak Pangulu yang dilaksanakan pada Sabtu (9/12) di Balai Batu Jorong Koto Gadang dan Balai Adat Bungo Tanjuang.
Suka cita masyarakat Maek semakin lengkap tatkala, Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten turut memberikan atensi dengan kehadiran langsung Gubernur Mahyeldi dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo dalam acara yang kental dengan budaya Minangkabau tersebut. Lebih spesial, alek tersebut juga dihadiri oleh Rajo Negeri Sembilan Malaysia, Tampuak Tangkai Rajo Alam Pagaruyuang, Rajo Ibadat Sumpur Kudus, Rajo Adat Buo, Inyiak Majo Lelo dan Rajo Pulau Punjuang.
Nagari yang berada di aliran Batang Maek dan tempat keberadaan situs peninggalan zaman Megalitikum tersebut, akan menobatkan Rapinus sebagai Datuak Rajo Bandaro sebagai Rajo Adat dan Rusanto Datuak Rajo Dirajo sebagai Rajo Ibadat.
Gubernur Mahyeldi dalam sambutannya mengatakan, memiliki gelar adat (penghulu) bukanlah hal yang mudah, karena banyak hal yang harus dijaga dan ditindaklanjuti serta harus memahami norma adat dan agama. Menjadi Datuak atau Penghulu artinya harus siap memikul tanggung jawab besar menjaga keponakan, suku, bahkan masyarakat.
Oleh karena itu, Gubernur berharap momentum Penobatan Rajo Nan Baduo (Adat dan Ibadah) serta Batagak Maek Nagari Pangulu dapat dimaknai secara mendalam, untuk kembali memahami pentingnya peran seorang panghulu yang diberi kepercayaan.




















