”Dan sebagian dari kenaikan Prabowo itu berasal dari penurunan suara Ganjar. Sementara Anies tidak mendapatkan dampak negatif dari kenaikan Prabowo, malah mengalami kenaikan,” lanjut Djayadi.
Berdasarkan temuan LSI, mayoritas pendukung Anies-Muhaimin memutuskan memilih pasangan nomor urut 1 itu karena ingin adanya perubahan dengan angka 12,2 persen.
Kemudian, mayoritas pendukung Prabowo -Gibran memandang keduanya paling mampu memimpin dengan angka 11,7 persen.
Begitupun mayoritas pendukung Ganjar-Mahfud belasan paling mampu memimpin dengan angka 12,3 persen.
Adapun survei ini digelar pada awal Desember melalui sambungan telepon terhadap 1.426 responden yang dipilih secara acak. Margin of error dari survei ini 2,6 persen. (jpg)
