AGAM, METRO–Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dari Polda Sumatra Barat bersama tim forensik Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi memastikan seluruh jenazah korban erupsi Gunung Marapi telah berhasil teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarganya.
Kabiddokkes Polda Sumbar Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, proses identifikasi dipusatkan di RSAM Bukittinggi. Korban erupsi Gunung Marapi terakhir yang diidentifikasi adalah Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
“Seluruh jenazah korban erupsi Gunung Marapi telah berhasil kami identifikasi. Sebanyak 23 jenazah ini sesuai dengan data manifest yang mendaftar secara online,” ujar Kabid Dokkes Polda Sumbar, Kombes Lisda Cancer di Posko DVI RSAM saat diwawancari wartawan, Rabu malam (6/12).
Kombes Pol Lisda menjelaskan, identifikasi jenazah korban dilakukan dengan pencocokan sidik jari dan data medis lain serta pengenalan ciri-ciri khas korban. Selain itu, saat proses identifikasi kondisi para jenazah pada umumnya masih bisa dikenali.
“Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar. Seluruh korban juga telah dijemput dan diantarkan ke keluarga masing-masing hingga tidak ada lagi jenazah yang berada di kamar jenazah,” tegasnya.
Ditegaskan Kombes Pol Lisda, pihaknya hanya melakukan proses identifikasi, tidak melakukan proses autopsi, sehingga tidak bisa memberikan keterangan penyebab kematian. Untuk menentukan penyebab kematian itu harus dilakukan autopsi.
