Oleh: Yefsi Malrianti_Mutia Elida
Nagari Halaban merupakan salah satu penghasil buah Nenas yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Asal usul Nenas Halaban adalah dari varietas Nanas yang berasal dari Filipina yang dibawa oleh kolonial Belanda dari daerah Bogor ke kebun teh Halaban. Para pekerja kebun teh jorong Ateh Laban membawa mahkota Nenas ke kebun pribadi untuk ditanam dan akhirnya tanaman berkembang di tengan masyarakat hingga sekarang ini.
Varietas ini dikembangkan secara selektif melalui pemuliaan dan perbanyakan tanaman Nanas sesuai SOP budidaya Nanas. Keunikan Nanas Halaban terletak pada warna kulitnya yang berbeda dari Nanas biasa. Kulitnya merah atau oranye cerah, yang membuatnya lebih menarik secara visual dibandingkan dengan Nanas biasa yang kulitnya berwarna kuning-hijau. Nenas Halaban memiliki rasa yang manis dan segar, seperti varietas Nanas lainnya.
Karena warna kulitnya yang mencolok dan rasa yang enak, Nanas Halaban menjadi populer sebagai buah segar, dalam hidangan penutup, atau sebagai campuran dalam berbagai hidangan dan minuman tropis. Kelompok Tani Lolo Makmur yang berada di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Nagari Halaban menghasilkan komoditi buah Nanas dengan luas lahan tanam lebih kurang 8 Hektare.
Kelompok Tani Lolo Makmur berdiri pada 26 maret 2018. Kelompok ini berlokasi di Jorong Lompek Nagari Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota yang bergerak dibidang pertanian dengan unit usaha Padi sawah, Durian, Nanas, Kakao, Karet, Saprodi Pupuk, Penangkar benih, Budidaya ikan, pengolah hasil Ikan. Setiap anggota mempunyai lahan yang menghasilkan komoditi pertanian dan perikanan, kelompok ini dibentuk untuk meningkatkan produktifitas lahan pertanian anggota, mendapatkan pendampingan program dari pemeritah maupun swasta. Jumlah anggota kelompok tani Lolo Makmur yaitu 23 orang. Kelompok Tani Lolo Makmur diketuai oleh Haltis Tanti yang sekaligus menjadi CEO pada usaha minuman probiotik bionas.
Kelompok Tani Lolo Makmur berhasil mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian pada tahun 2022 berupa lata pascapanen, ruang pengolahan beserta peralatan mesin produksi buah Nanas atau disebut sebagai bangsal pascapanen Lolo Makmur. Selain itu Kelompok Tani Lolo Makmur juga terlibat sebagai mitra pada program Matching Fund Vokasi (MFV) Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2023 dengan ketua tim Mutia Elida (Dosen Teknologi Pangan), dan beberapa anggota yaitu Sri Aulia Novita (Dosen Teknologi Mekanisasi Pertanian, Olivia Darwis (Dosen Prodi Budidaya Tanaman Hortikultura), Alfikri (Pengelolaan Agribisnis) dan Yefsi Malrianti (Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian), serta melibatkan 12 orang mahasiswa dari berbagai program studi .
Selama ini buah nanas belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok Tani Lolo Makmur, biasanya hanya menjual Nanas kepada pedagang dengan harga yang murah yaitu Rp. 5.000,- per kg, padahal kalau dijual ke konsumen akhir bisa Rp. 10.000,- per kg. Jika diolah menjadi produk makanan dan minuman maka harganya bisa lebih tinggi, sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat nagari. Buah nanas termasuk buah yang mudah rusak, tidak tahan lama serta mempunyai daya beli yang rendah.
