Oleh: Reviandi
PARTAI Golongan Karya (Golkar) adalah rajanya partai Order Baru (Orba). Meski menolak disebut partai, tapi golongan, tetap saja menjadi peserta Pemilu setiap lima tahun. Di Sumbar pun, Golkar adalah raja sampai robohnya Orba. Namun, setelah reformasi, Golkar tak mati begitu saja, tetap hebat. 2019 adalah waktu yang buruk bagi Golkar di Sumbar. Mereka tumbang dimana-mana, meski tetap mendudukkan dua wakilnya di DPR dari dua daerah pemilihan (Dapil).
2019 waktu yang kurang baik bagi Golkar, karena mendukung penuh Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres. Sumbar adalah ‘oposisi’ Jokowi waktu itu dan hanya memberikan sangat sedikit suara untuknya. Begitu juga partai-partai pengusung Jokowi-Ma’ruf yang terhempas dari DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Golkar hanya menyisakan 1 ketua DPRD di Solok Selatan (Solsel), lainnya, pimpinan saja sulit. Termasuk di DPRD Sumbar.
Kini, menjelang Pemilu 2024, Golkar kembali dengan formasi terbaiknya meraih kursi DPR dari Dapil Sumbar I. 2019, Golkar di Dapil ini hanya menduduki kursi keenam dari 8 kursi yang tersedia. Mendapatkan 123.159 suara dan Caleg yang lolos Darul Siska, ‘hanya’ dengan 26.920 suara. Kursi mereka nyaris tergencet, andai Partai Gerindra mendapatkan kursi ketiga.
Sekarang, Darul Siska kembali ditempatkan di nomo urut 1. Sebagai incumbent, kabarnya Darul tak lagi seperti 2019 lalu. Dia sekarang duduk di Komisi IX yang terkait dengan kesehatan, ketenagakerjaan dan kependudukan. Dari sinilah dia banyak turun ke lapangan dengan menggandeng sejumlah instansi. Memberikan banyak program untuk masyarakat.
Berkaca dari sejarah, Darul Siska sudah menjadi anggota DPR RI asal Sumbar sejak 1997. Dia hanya terhenti 2014-2019, kalah dari Betty Shadiq Pasadigoe. 2019 saat Betty tak lagi maju, Darul kembali mendapatkan kursinya. Tapi, kalau hanya bermodal di bawah 30 ribu suara, rasanya akan mudah dia dikalahkan oleh lawan-lawan internal partainya.
Banyak yang berpendapat, Darul Siska kali ini berbeda. Lebih siap dan lebih turun ke bawah untuk meraih suara terbanyak. Maklum saja, nomor 2 dihuni Zigo Rolanda yang pernah menjadi anggota DPRD Sumbar 2014-2019 dengan suara lebih dari 20 ribu. Saat ini, Zigo merupakan Ketua DPRD Solok Selatan dan ayahnya Khairunas, Bupati Solsel.
Tidak itu saja, Zigo disebut-sebut akan all out mendapatkan kursi DPR RI untuk menyempurnakan rekor sempurnanya pada Pemilu. Khairunas masih menjadi ketua DPD Golkar Sumbar. Yang pastinya punya power untuk menggerakkan Golkar dalam mengalirkan suara kepada Zigo. Dari 11 DPD Golkar Kabupaten/Kota di Dapil I, disebutnya semuanya pro kepada Khairunas dan Zigo.
Secara alat peraga hari ini, Zigo terlihat lebih siap dari incumbent. Dengan basis suara di Solsel yang mencapai 129.428 orang, Zigo memang punya peluang lebih baik. Apalagi, kalau Darul Siska tak serius menggarap daerah-daerah lai di Dapil I. Hanya fokus ke kampung halamannya di Sawahlunto hanya hanya di kisaran 49.439 orang. Ancaman dari Zigo memang nyata untuk incumbent.
Nomor urut 3 pasti diisi oleh Caleg perempuan. Golkar juga tak main-main memberikan jatah kursinya kepada Evelinda. Politisi senior Golkar yang cukup lama menjadi tenaga ahli DPR sejak era Azwir Daini Tara tiga peridoe sampai Betty Shadiq.
Perempuan asal Salayo Solok ini dinilai cukup bergerak ke bawah. Karena, ada sejarah yang bisa diulanginya, saat Betty Shadiq menjadi anggota DPR RI 2014-2019 dengan suara hampir 100 ribu. Dengan latar belakang organisasinya yang kuat, Evelinda bisa saja memberikan perlawanan berarti untuk caleg-caleg laki-laki di Dapil ini.




















