Selain itu, dalam kegiatan itu juga dibahas mengenai persoalan keberadaan truk-truk pengangkut batubara. Di sepanjang 2,5 km jalan dari Simpang Teluk Sirih hingga Teluk Buo. Dimana jalan tersebut cukup sempit dengan truk yang bermuatan sarat yang lalu lalang di jalan tanpa mempertimbangkan keamanan masyarakat.
“Terdapat dua jalan yang agak sempit, sopir truk pengangkut sering memacu kendaraannya yang sarat muatan dengan kencang tanpa mempertimbangkan keberadaan penduduk yang padat dan orang-orang yang melintasi di ruas jalan yang kini menjadi jalan Alternatif menuju kawasan wisata Mandeh di pesisir Selatan,” tutur Ekos.
Ekos berharap, dengan adanya forum seperti ini dapat dicarikan solusi terbaik, dan tepat sasaran. Sehingga persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat setempat terkait truk pengangkut batu bara tersebut dapat diatasi dengan solusi yang dicarikan bersama.
“Kami mengharapkan forum ini dapat melahirkan rekomendasi sebagai bahan pengambilan kebijakan dari stakeholder terkait,” ujarnya. (brm)


















