Pada kesempatan itu, Wabup Rahmang juga menyarankan pada seluruh peserta mengikuti diskusi dengan baik. Sehingga akhir diskusi nantinya, akan melahirkan ide dan keputusan yang bisa menunjang keberhasilan petugas di lapangan dalam upaya penurunan stunting ini. “Terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir, kita berharap akan ada strategi dan formula yang dilahirkan untuk Padangpariaman bebas stunting tahun 2024 mendatang,” tutupnya.
Sementara Kepala DPPKB Padangpariaman Elfi Delita menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh hasil kajian dan rencana tindak lanjut kepada lintas sektor terkait. Disamping itu, katanya, sebagai langkah evaluasi dari rencana tindak lanjut tersebut. “Pada hari ini kita mengangkat kasus berbasis wilayah dengan 5 orang sampel dari dua wilayah. Tujuannya untuk mencari faktor determinan penyebab terjadinya stunting,” ungkapnya melaporkan.
Kemudian kegiatan diseminasi dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator Windra Perdana dari Satgas stunting Padangpariaman. Hadir sebagai pemantik diskusi dr. Hanif, Sp.OG dan dr. Ranti Adriani, SpA dari RSUD Padangpariaman. Kemudian Psikolog Risanita Fardian Farid dan Nurtini dari Persagi Padang Pariaman, serta perwakilan BKKBN dan Bappeda Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan juga dihadiri Kepala OPD, Camat, dan pejabat, serta Kepala Puskesmas se Kabupaten Padangpariaman. Hadir juga Wakil Ketua Baznas Zulfahmi, penyuluh KB dan petugas gizi, serta wali nagari terkait. (efa)




















