Dijelaskan Iptu Alfian Marunduri, kejadian berawal saat sebongkah batu di atas bukit dengan diameter 50 sentimeter jatuh dari ketinggian sekitar 20 meter. Batu tersebut jatuh menimpa warung milik korban yang berada di bawahnya atau di kaki bukit.
“Usai kejadian kedua korban sempat dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi. Namun, korban Titin Sumarni tidak tertolong karena mengalami luka cukup serius. Korban yang merupakan janda dengan dua orang anak ini pun dinyatakan meninggal di rumah sakit,” jelas Iptu Alfian Marunduri.
Terkait kejadian ini, Iptu Alfian Marunduri menuturkan, pihaknya mengimbau pemilik warung lainnya di kaki bukit sekitar bencana longsor, untuk tidak melakukan aktivitas berjualan di sekitar lokasi. Tidak tertutup kemungkinan longsoran batu tersebut akan terjadi kembali.
“Terlebih, saat ini masih banyak kemungkinan bebatuan dengan diameter 10 sentimeter hingga 50 sentimeter yang berpotensi jatuh, karena batu-batu itu saat ini masih tersangkut dengan ranting-ranting kayu dengan ketinggian 20 meter. Tak hanya korban jiwa dan luka, kerugian material ditaksir mencapai Rp 5 juta karena warung tersebut rusak parah,” pungkas Alfian Marunduri. (pry)

















