PADANG, METRO–Sejumlah isu-isu stretegis terkait pembangunan Sumatra Barat (Sumbar) dibahas Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Audy Joinaldy bersama Pemimpin Redaksi media cetak, elektronik dan online, Sabtu (25/11) di Aula Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumbar.
Melalui kegiatan yang mengusung tema “Menjaring Isu-isu Strategis dan Merumuskan Bentuk Pengelolaan Komunikasi Publik Pemerintah Daerah” yang digelar oleh Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik (Kominfotik) Sumbar itu, Audy berkesempatan mengucapkan terima kasih kepada insan pers, yang telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan Sumbar.
Audy mengungkapkan, pembangunan Sumbar tahun ini berdasarkan indikator ekonomi makro, baik itu pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (IPM), kemiskinan, pengangguran dan lainnya, menunjukkan trend positif. Termasuk juga inflasi di Sumbar. Jika tahun 2022 inflasi cukup tinggi, maka tahun 2023 ini inflasi di Sumbar cukup rendah. Bahkan secara nasional Sumbar paling rendah.
“Indikator makro ekonomi menunjukkan trend positif berkat bantuan pemberitaan media tentang Pemprov Sumbar memberikan banyak impact (dampak) yang baik. Kita bahkan mendapat penghargaan di berbagai bidang. Tanggapan positif masyarakat juga telah sukseskan program Visit Beautiful West Sumatra 2023,” ungkap Audy didampingi Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah.
Audy juga mengungkapkan, saat ini kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar mulai meningkat. Hal ini berkat pemberitaan event-event pariwisata yang positif selama ini. “Alhamdulillah kunjungan domestik mulai naik. Di pertengahan tahun ini saja jumlahnya sudah mencapai angka 6 juta. Kita optimis, akhir tahun meningkat,” terang Audy saat kegiatan yang juga dihadiri sejumlah OPD lingkup Pemprov Sumbar itu.
Audy juga menjelaskan, tahun 2023 dan 2024 nanti, isu strategis yang berkembang, terkait dengan politik. Di mana tahun ini dan tahun 2024 telah dimulainya pelaksanaan tahapan pemilu.
Dengan pelaksanaan pemilu ini, maka eskalasi mulai meningkat. Karena itu perlu peran serta insan pers membantu menyeimbangkan pemberitaan pemilu dengan membuka pengetahuan masyarakat tentang profil calon-calon yang ada.
Audy juga meminta peran insan pers untuk menangkal pemberitaan hoax yang merusak demokrasi. “Informasi yang dibutuhkan masyarakat informasi yang objektif. Karena itu perlu pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat. Kita cari handphone saja butuh informasi kapasitas dan keunggulannya. Masa memilih caleg dan presiden hingga kepala daerah tidak lihat pula informasinya,” terangnya.
Selain isu strategis tentang pemilu 2024, Audy juga mengungkapkan isu lainnya terkait permasalahan sosial masyarakat. Di mana saat ini maraknya kasus pelecehan seksual, perundungan atau bullying, begal, tawuran dan narkoba. “Kita juga butuh informasi berita yang berimbang untuk masalah sosial ini,” ujarnya.
