Berdasarkan hasil sensus pemerintah saat ini jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki, karena itu, pemerintah harus banyak pula memikirkan persoalan yang dihadapi kaum perempuan. Artinya, melalui Kesetaraan gender, perempuan bebas berkreasi dan boleh mengisi di bidang apapun.
“Dalam UUD 45, jelas fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negara. Ini amanat konstitusi yang harus diimplementasikan di semua peraturan lainnya,” kata Albert.
Albert mengakui, persoalan ibu dan anak ini merupakan persoalan yang sangat serius. “Sering kita dengar untuk mendapatkan minyak goreng karena terjadi kelangkaan ibu-ibu terpaksa mengantri. Padahal minyak yang mereka tunggu itu dibayar, bukannya gratis. Sempat ibu Megawati menyampaikan kepada ibu-ibu, jangan menyerah pada keadaan. Maksudnya, dari pada mengantre berjam-jam, tiga sampai empat lebih untuk mendapatkan minyak goreng, seharusnya ibuk-ibuk lebih baik berkreasi. Membuat masakan di rumah rebusan,” ungkapnya.
Di hadapan ratusan warga, Albert juga mengingatkan persoalan stunting yang masih tinggi. Menurutnya, di beberapa daerah peningkatan stunting terjadi karena kapasitas SDM dan ketersediaan alat kesehatan di tidak optimal. Selain itu, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi gizi seimbang untuk pencegahan stunting.
Untuk itu, Albert mengingatkan faktor penting dalam penanganan stunting adalah tercukupinya asupan gizi bagi ibu hamil dan balita berupa kecukupan protein hewani. Karena selain bisa membangun pertumbuhan fisik agar tidak kerdil, juga untuk mengoptimalkan tumbuh otak bayi. (hsb)
