“Dengan mitigasi ini, jika ada informasi dari BMKG pusat yang mengatakan adanya potensi tsunami, maka gerakan seperti ini yang akan kita lakukan, yaitu masyarakat harus menjauh dari zona merah,” sebutnya.
“Kita tidak bosan-bosannya menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana, sehingga apabila terjadi bencana masyarakat kita tidak kehilangan arah. Dan jika sudah berada di zona aman, jangan turun atau lari lagi,” imbuh Hendri Septa.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Andree Algamar mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan para pegawai tentang bagaimana mengambil sikap dan tindakan ketika menghadapi bencana gempa bumi.
“Kami berharap, dengan adanya simulasi ini, para pegawai dapat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi,” kata Andree.
Menurut Andree, Kota Padang adalah daerah yang memiliki berbagai potensi bencana. Salah satunya gempa bumi dan tsunami. Bencana ini dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan hal lainnya. “Untuk mengantisipasi hal itu kita akan lakukan simulasi bagian dari latihan dalam mengantisipasi terjadinya bencana,” ungkap Andree.
Dalam simulasi tersebut, tim gabungan dari BPBD Kota Padang mensimulasikan berbagai skenario, mulai dari evakuasi, penanganan kebakaran, perawatan pertama, hingga kaji cepat. (brm)
