Oleh: Reviandi
Pemilik nomor urut 1 dari daerah pemilihan (Dapil) DPR RI Sumbar II ternyata sedikit berbeda dengan di Dapil Sumbar I. Karena, banyak incumbent tidak mendapatkan nomor urut istimewa itu. Mereka malah banyak berada di nomor urut 2 saja. Dapil yang terdiri dari Padangpariaman, Pariaman, Agam, Bukittinggi, Pasaman, Pasaman Barat, Payakumbuh dan Limapuluh Kota ini hanya memperebutkan 6 kursi ke Senayan.
Partai nomor urut 1, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan nomor itu kepada Herman Danil Ibrahim. Dia bukan orang sembarangan, karena pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumbar, pengganti antar waktu (PAW) Jeffrie Geovanie yang mengundurkan diri pada tahun 2019. Herman pernah menjabat Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menempatkan incumbent Ade Rezki Pratama, karena memang tidak ada ‘lawan’ di Dapil ini. Ade diperkirakan akan kembali melenggang ke Senayan, dan mendapatkan suara di kisaran 100 ribu. Suara yang hampir sama dengan yang didapatinya 2019 dan 2014 lalu. Tidak ada yang ‘mengganggu-gugat’ Ade dengan nomor 1 ini.
Sementara PDI Perjuangan awalnya disebut akan menempatkan mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol (pur) Fakhrizal di nomor urut 1 Dapil Sumbar II. Namun, Fakhrizal memilih nomor urut 2 Dapil Sumbar I di bawah Alex Indra Lukman. Nomor urut 1 ditempati Laksamana Muda TNI (Purn) Yuhastihar Datuak Indo Mangkuto. Berasal dari Rambatan, Tanahdatar. 2019 lalu maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jatim I (Surabaya dan Sidoarjo) dan belum berhasil.
Partai Golongan Karya (Golkar) kembali menempatkan incumbent John Kenedy Azis di nomor urut 1. Meski sekarang sedang dalam ‘ancaman’ mantan Bupati Pasaman Benny Utama di nomor urut 2, peluang JKA disebut masih kuat. Apalagi, sejumlah rivalnya di Piaman (Pariaman dan Padangpariaman) 2019 tidak maju lagi, seperti H Refrizal dari PKS. Diperkirakan, JKA hanya akan unggul tipis dari Benny, itupun kalau tak kalah.
Sebagai partai yang selalu gagal ke Senayan dari Dapil Sumbar II, Partai Nasional Demokrat (NasDem) sepertinya sedikit ‘berjudi’ menempatkan Caleg nomor urut 1-nya. Meski ada sejumlah nama besar, NasDem malah memberikan nomor keramat itu kepada Cindy Monica Salsabila yang baru diangkat menjadi Bendahara DPW NasDem Sumbar menggantikan Brian Basko yang mundur. Tidak banyak didapat referensi tentang perempuan yang pernah menerima penghargaan Women Inspirative Leaders Of Indonesia 2023 di ajang Asia Leaders Awards 2023 ini.
Partai Buruh harus bekerja keras untuk memastikan kelolosan mereka ke Senayan 2024 ini. Karena, begitu susahnya menembus parliamentary threshold (PT) 4 persen, sama seperti 2019. Di Sumbar II, Partai Buruh menempatkan Jufrizal yang beralamat di Bekasi, Jawa Barat. Jufrizal diketahui sebagai aktivis buruh yang aktif di Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menempatkan Jon Afrizal di nomor urut 1. Alat peraga sosialisasi (APS) mantan kader PKS ini sudah banyak bertebaran, utamanya di Bukittinggi dan Agam. Meski Gelora hanya menempatkan 3 dari 6 jatah Caleg, sepertinya Jon Afrizal cukup optimistis mendapatkan suara. Meski partainya secara nasional diprediksi akan sulit menembus PT 4 persen.
Incumbent Nevi Zuairina ditempatkan PKS di nomor urut pertama, naik dari nomor urut 2019 hanya di nomor 2. Istri mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ini datang tidak lagi hanya berbekal istri Gubernur atau mantan Gubernur. Kiprahnya di Komisi VI DPR cukup baik dan dia sering turun ke Dapilnya dalam kegiatan sosialisasi sampai membagi-bagikan program untuk masyarakat.
Sementara Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang hanya menempatkan 4 Calegnya mendapuk Reza Zulkifli di nomor urut 1. Reza sendiri diketahui ber-KTP Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Reza sendiri bukan dikenal sebagai politisi, melainkan seorang ulama. Dia cukup dikenal sebagai Ketua Umum Forum Silahturahmi Majlis Ta’lim (FSMT).
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menempatkan Ira Rahmawati di nomor urut 1. Ira adalah seorang aktivis perempuan yang dikenal juga sebagai konsultan bisnis dan keuangan. Dia juga cukup memahami bagaimana peranan perempuan Minang dalam kehidupan sehari-hari. Pikiran-pikiran Ira dapat diketahui dari channel youtubenya @Putri Minang Sejati.
Partai Garda Republik Indonesia (Garuda) menempatkan Donald di nomor urut pertama. Meski banyak tak mengisi slot Caleg di DPRD Sumbar dan DPRD Kabupaten dan Kota, ternyata Garuda punya 6 Caleg lengkap di Dapil ini. Donald dan rekan-rekannya diperkirakan akan susah menembus dominasi incumbent dan partai-partai besar di Sumbar.
Sementara incumbent dari Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus tak diberikan nomor urut 1 oleh partainya. Nomor atas diberikan kepada Arisal Aziz yang dianggap bisa menjadi pesaing Gurpardi. Dia adalah pemilik usaha Indah Cargo, sebuah perusahaan kargo yang cukup terkenal di Sumbar. Jaringan Indah Cargo yang kuat, disebut-sebut bisa ‘mengirim’ Arisal ke Senayan.
Ketua DPW Partai Bulan Bintang Zaldi Heriwan mendapatkan nomor urut utama juga. Dia adalah orang dekat Ketua Umum PBB Yusri Ihza Mahendra. Bergabungnya PBB kepada koalisi yang mengusung Capres-Cawapres Prabowo-Gibran membuat peluang PBB di Sumbar cukup baik. Apalagi jika Zaldi mampu ‘mengkapitalisasinya’ dengan baik. PBB adalah sebuah partai yang diterima dengan baik di Sumbar.
Seperti diduga, Ketua DPD Demokrat Sumbar Mulyadi akan menempati nomor urut 1 ketimbang incumbent Reza Oktoberia. Maklum saja, Reza adalah PAW Mulyadi yang harus mundur karena ikut Pilgub Sumbar 2020. Sama seperti 2019, Mulyadi diperkirakan akan lolos ke Senayan dengan suara di kisaran 100 ribuan juga. Meski berstatus incumbent, Rezka sangat berat. Menunggu dua kursi Demokrat juga sama beratnya.
Kader muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Deviani mengisi nomor urut 1. Wanita asal Agam itu disebut-sebut memang layak dimajukan PSI yang kini juga sedang bersemangat mengusung Prabowo-Gibran. Berbeda dengan 2019 mengusung Jokowi, Pemilu ini PSI bisa lebih baik di Sumbar. Meski, antara Prabowo dan Anies dianggap masih seimbang. Sementara Perindo menempatkan Yusrizal SE MSi di nomor urut 1
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menempatkan Ketua DPW PPP Sumbar Hariadi di nomor 1. Sementara incumbent Muhammad Iqbal di nomor 2. Ini adalal rivalitas kedua bagi mereka, karena 2019 Iqbal unggul tipis dan melenggan ke DPR RI. Partai terakhir, Partai Ummat menempatkan Hj Ardi Sofia SE MHum di nomor urut atas. Cukup banyak Caleg perempuan di Dapil Sumbar II yang berada di nomor urut 1.
Pemilu dan Pilres sudah di depan mata. Semua masih bisa mengubah jika bersungguh-sungguh. Motivator dan pengusaha asal Indoenesia Andrie Wongso pernah menyebut, “Kehancuran manusia yang paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena tidak memiliki cita-cita untuk diraih.” Jadi, bekerja keraslah dengan baik, jika ingin mewujudkan cita-cita yang tersisa. (Wartawan Utama)
















