Pertamina: Distribusi tak Merata
Dirut PT Pertamina Patra Niaga menyebut, kelangkaan dan antrean BBM jenis Solar yang terjadi di Sumbar akibat distribusi yang tak merata. “Penyebab kelangkaan (solar) adalah distribusi yang di beberapa tempat lebih banyak konsumsinya, namun di tempat lain tidak dan saat ini kami buat merata penyalurannya,” kata Riva.
Selain itu, katanya, antrean solar yang sempat terjadi beberapa waktu belakangan ini lantaran asumsi atau prakiraan pengunaan transportasi yang lebih sedikit pada tahun 2023.
“Secara kuota dilihat dari asumsi penggunaan kendaraan, sehingga kuotanya itu diatur sedemikian rupa, namun dengan adanya peningkatan koordinasi dan warning dari wakil rakyat, kami juga terus berkoordinasi, sehingga kami ciptakan program untuk pemerataan suplai,” katanya.
Pada tahun 2022, kuota solar berada di angka 17,8 juta kiloliter (KL), namun turun di 2023 di kisaran 17 juta KL. Sementara, tahun 2024 ditingkatkan menjadi 19 juta KL.
“Pada saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti, tidak ada pengurangan dengan alternatif dan program yang kami siapkan, Yaitu, program untuk pemerataan energi dengan pengecekan beberapa SPBU dan fasilitasnya. Kami lihat ke daerah untuk masing-masing daerah diperkuat stok,” katanya.
Riva mengatakan, pihaknya akan melakukan penambahan kuota atau top up BBM di level maksimum pada 14 hari sebelum peringatan Nataru. “Menjelang nataru, kami juga bekerjasama dengan KRI, sehingga ketika ada gangguan cuaca (penyaluran BBM) ke pulau terpencil tidak tersendat. Kami melakukan top up, 14 hari sebelum Nataru,” katanya.
Riva mengapresiasi pengawasan yang dilakukan oleh Andre Rosiade, legislator Komisi VI yang concern terhadap penyaluran BBM Subsidi ini. “Kami harapkan dukungan dari semua pihak agar penyaluran BBM Subsidi dapat tepat sasara, tepat kuota, dan tepat aturan,” tutup Riva.
Riva memastikan untuk stok BBM di Sumbar terpantau aman, realisasi konsumsi Biosolar dibandingkan dengan kuota 2023 hampir 100 persen. Riva memastikan untuk tetap mensosialiasaikan penggunaan QR Code, agar stok bbm solar tepat sasaran.
“Jumlah kuota solar untuk Sumbar selama sudah mencukupi. Kami salurkan sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kami harap kuota ini akan mencukupi kebutuhan BBM di Sumatra Barat,” ucap Riva.
Pertamina kata Riva, juga mengajak seluruh elemen masyarakat melakukan pengawasan bersama-sama terhadap ketersediaan pasokan BBM subsidi sehingga penggunaannya tepat sasaran. “Sesuai dengan instruksi yang sudah disampaikan, setiap SPBU harus melayani pembelian solar dengan QR Code,” jelasnya. (*)
















