SUDIRMAN, METRO–Pemprov Sumbar menargetkan selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran (SiLPA) 10 persen dari total APBD Sumbar Tahun 2023. Sisa anggaran itu nantinya jadi cadangan untuk anggaran pada 2024 awal.
“Kita tahun ini maksimal targetkan realisasi keuangan hanya 90 persen,” sebut Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Sumbar, Kuartini Deti Putri, Rabu, (22/11).
Diakuinya, dengan target SiLPA tersebut akan ada sejumlah kegiatan dari sub program Pemprov Sumbar yang dihapus. Penghapusan dilakukan pada APBD-Perubahan. “Memang sejumlah kegiatan dihapus, dihapus di APBD-Perubahan. Itu kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan,” sebutnya.
Dijelaskannya, untuk kegiatan yang dapat dilakukan rasionalisasi efektifitas, maka hanya dilakukan rasinalisasi. Tidak dilakukan penghapusan.
Dengan target itu, maka secara langsung target realisasi APBD Sumbar juga menjadi berubah. Terutama disesuaikan dengan APBD-Perubahan.
Ditambahkannya, pada akhir APBD Tahun 2023 nantinya, posisi prognosis kegiatan fisik akan terlaksana seluruhnya. Untuk keuangan, tidak mengharapkan realisasi tinggi, maksimal 98 persen atau 98 persen sesuai APBD-Perubahan.
“Kita harus cadangkan untuk 2024, karena pada 2024 transfer dana dari pusat sangat minim. Sementara beban keuangan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sepenuhnya dibebankan pada daerah. Untuk itu kita dana di awal tahun,” ungkapnya.
Realisasi Rendah
