Saat ini, lanjut Alni, banyak informasi hoaks sudah berseliweran di banyak lini massa. “Satu yang pasti hoaks di pemilu pasti untuk mengatakan baik untuk seorang calon dan mendiskriditkan orang lain,” ujar Alni pada sosialisasi yang sebelumnya dibuka, Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim.
Fenomena berita tidak benar tentang hoaks bisa dirasakan dan bisa saja ada yang menjadi pelaku, baik pelaku aktif maupun pasif. Alni menegaskan tak ada satu lembaga negara yang punya kuasa untuk stop seluruh hoaks.
“Yang bisa meminimalisir hoaks adalah pikiran semua orang, pahami bahwa informasi hoaks adalah ketidakbenaran, sehingga itu menerima informasi tabayun dulu, chek and ricek dulu atau saring dulu sebelum sharing,” ujar Alni.
Bawaslu kata Alni selain cegah juga tindak hoaks. “Selalu mengedepankan pencegahan dulu, kita melakukan kerjasama dengan media dan stakeholder seperti Kampung Pengawas Pemilu,” ujar Alni. (fer)
















