Namun, karena bangunan-bangun yang dominan berwarna putih dengan sedikit aksen minimalis itu ditempatkan di tengah sawah, maka gmaping dan villa tersebut, menjadi spot foto nan instrgamble buat pengunjung. Apalagi, pengelola menempatkan glamping dan villa dengan dasar form follow function. Sehingga tidak merusak sawah masyarakat.
“Konsep spot foto di Swarnabhumi, memang menyatu dengan alam. Sawah masyarakat yang menjadi tempat foto, tetap berfungsi seperti biasanya. Hasil panen sawah dan kolam di atas lahan yang menjadi spot foto, kita beli untuk kebutuhan restoran di Swarnabhumi Harau,” kata Ilham Sentosa.
Soal restoran di Swarnabhumi Harau, tak hanya menyediakan menu yang cukup menggugah selera. tTpi juga bisa menjadi tempat yang cozy (nyaman). Pengunjung yang datang, dimanjakan dengan view yang indah. Juga furniture- furniture yang estetik terbuat dari perpaduan kayu dan rotan. Sedangkan entrance-nya, diberi sentuhan natural, dengan pagar sisi kiri dan kanan bermaterial bambu.
Ilham Sentosa menyebut, Swarnabhumi Harau adalah destinasi wisata baru, hasil kerjasama Asia Farm, Pekanbaru, Riau, dengan pemerintah dan masyarakat pemilik lahan di Nagari Harau. Swarnabhumi Harau, tak hanya hadir dengan tema selfie, resto, dan stay. Namun, juga mengusung semangat “Maju Bersama, Masyarakat Berdaya, dan Kultur Terjaga”. “Dengan semangat ini, Asia Farm mengembangkan Swarnabhumi Harau, dengan lebih mengedepankan pemberdayaan masyarakat. Kemudian, mengutamakan kearifan lokal. Sekaligus membangun kesadaran bersama tentang arti sebuah hospitality atau pelayanan yang sesungguhnya dalam dunia pariwisata,” kata Ilham Sentosa. (uus)
















