PADANG, METRO–Anggota DPR RI asal Sumbar, H Andre Rosiade mengatakan, peran Kementerian Investasi/BKPM menjadi begitu vital karena mengkoordinatori segala hal yang berkaitan dengan investasi. Investasi untuk memÂbaÂngun Ibu Kota Negara (IKN) juga termasuk lingkup tugas dari Kementerian InvesÂtasi/BKPM.
“Kita harapkan dengan adanya ibu kota baru, pemÂbangunan Indonesia dapat lebih merata,” kata Andre Rosiade membuka DiseÂminasi Potensi Investasi dan Kebijakan Iklim PenaÂnaman Modal Tahun AngÂgaran 2023 yang diselengÂgarakan oleh Kementerian Investasi/Badan KoorÂdiÂnasi Penanaman Modal (BKPM) di Hotel Mercure Padang, Rabu (15/11).
Andre yang juga angÂgota DPR RI Dapil Sumbar 1 menjelaskan, investasi menjadi kunci untuk perÂtumÂbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia. KeÂmenÂterian Investasi/BKPM memproyeksikan kebuÂtuhan investasi di dalam negeri untuk periode 2020-2024 sebesar Rp5.800-5.900 triliun.
Untuk merealisasikan kebutuhan investasi terseÂbut kata Andre, pemerinÂtah mensahkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang CipÂta Kerja yang disusun daÂlam bentuk Omnibus Law dengan tujuan untuk meÂngatur seluruh sektor yang berkaitan dengan pencipÂtaan lapangan kerja dan investasi di Indonesia.
Tujuan disahkannya UU Cipta Kerja ini adalah untuk menaikkan kemudahan beÂÂruÂsaha dari peringkat 73 pada tahun 2020 ke posisi 53 dunia dan juga menyeÂleÂsaikan persoalan tumÂpang tindih kebijakan peÂmeÂrintah pusat dan daerah.
“Kita paham bahwa di tengah kondisi resesi global pasca melandainya virus Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina menyebabÂkan ekonomi dunia melamÂbat. Kita butuh sinergi antaÂra pemerintah dengan peÂlaÂku usaha baik usaha beÂsar dan UMKM. Untuk itu kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi atau memulai usaha harus di prioritaskan,” terang Ketua DPD Gerindra Sumbar itu secara virtual di hadapan peserta dan Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar NurÂhaida, Ketua DPC GeÂrindra Kota Padang Verry Mulyadi dan koordinator acara yang juga Wakil BenÂdahara DPD Gerindra SumÂbar Hendra Zola.
Anggota Komisi VI DPR RI ini berharap KemenÂterian Investasi/BKPM daÂpat mensinkronisasi data investasi nasional sehingÂga dengan data yang kuat pemerintah dapat memÂbuat kebijakan yang tepat berbasiskan data, sehingga kebijakan pembangunan dapat lebih terencana dan mudah dieksekusi. “Kita juga berharap investasi di Indonesia mulai memÂperÂhatikan konsekuensi terÂhadap lingkungan. IdealÂnya, investasi yang masuk dapat membuat ekonomi berjalan secara berkelanÂjutan,” kata Andre.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi meÂngatakan setiap tahun ada 12,5 juta pencari kerja. Ditambah lagi sekitar 2-3 juta pencari kerja pada tahun sebelumnya. InvesÂtasi memegang peranan penting membuka lapaÂngan kerja guna mengaÂkomodir belasan juta penÂcari kerja setiap tahunnya.




















