“Informasi dari pihak penginapan, korban masuk pada Minggu sore (12/11). Sesuai dengan jadwal harusnya keluar pada pukul 12.00 WIB. Dikarenakan waktu sewa kamar korban sudah habis, petugas penginapan mencoba membangunkannya untuk melakukan konfirmasi,” ungkap AKP Yudarman.
Namun, setelah petugas mendatangi kamar yang ditempati korban, kata AKP Yudarman, ternyata korban yang sudah dipanggil-panggil tidak merespon. Selanjutnya petugas resepsionis kembali turun ke bawah untuk menunggu korban keluar dari kamarnya.
“Setelah ditunggu sekitar 30 menit, tetapi tidak ada jawaban. Barulah resepsionis merasa ada yang janggal dan aneh. Melihat keanehan dari pengunjung, resepsionis tersebut melaporkan kejadian ini kepada atasannya. Pemilik penginapan pun datang lalu mengeceknya dengan cara melihat melalui jendela,” ujar AKP Yudarman .
AKP Yudarman menuturkan, pemilik penginapan pun dibuat kaget setelah melihat dari jendela, karena korban sudah meninggal dunia tergantung di lemari. Pihak penginapan kemudian melaporkannya ke Mapolsek terkait penemuan mayat itu.
“Saat kami mendatangi lokasi kejadian, pintu kamar korban dalam kondisi terkunci di dalam. Usai mendapatkan persetujuan dari pihak penginapan, kami membuka pintu kamar yang disewa korban secara paksa. Ditemukan juga handphone di dalam kamar korban, tetapi dalam kondisi terkunci,” katanya.
Di TKP, kata AKP Yudarman, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Meski begitu, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian karena saat ini masih dalam proses penyelidikan dan juga menunggu hasil visum.
“Dugaan sementara, korban meninggal akibat gantung diri. Sesuai dengan yang ditemukan di TKP. Tapi untuk penyebab korban meninggal dunia masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” tutupnya. (brm)
















