Dilantiknya pengurus saat ini, kata Mukhlis Mansyur, sekaligus menjadi momentum mambangkik batang terandam. Di Sumbar, organisasi ini sudah vakum sejak 1973.
“Padahal diawal kehadiran Syarikat Islam, sangat banyak tokoh-tokoh asal Minangkabau yang berkiprah,” kata Mukhlis Mansyur sambil menyebutkan tokoh-tokoh tersebut antara lain, Abdul Muis, Agus Salim, Tan Malaka, M.Natsir.
Mukhlis Mansyur menyebutkan, di antara fokus perjuangan yang akan dilakukan adalah mengembalikan kedaulatan ekonomi.
Dikatakan oleh Mukhlis Mansyur, menggerakkan dakwah dan membangkitkan ekonomi umat, langkah tersebut menjadi impian bagi tokoh-tokoh pendiri bangsa, khususnya saat mendirikan Sarekat Dagang Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam.
“Impiannya mengembangkan ekonomi umat. Ketika didirikan, cita-citanya memperjuangkan pedagang pribumi bisa sejajar dengan pedagang asing saat itu. Kini hal tersebut tetap menjadi komitmen, dakwah dan ekonomi,” kata Munkhlis Mansur.
Mukhlis Mansur menyebutkan, menggerakkan ekonomi umat dalam bentuk usaha sangatlah penting. Kebutuhan hidup yang semakin tinggi, lapangan pekerjaan yang semakin sempit, perlu disikapi dengan langkah-langkah strategis, jika tidak, maka perekonomian anak bangsa tetap akan terpuruk
“Langkah untuk mensejahterakan masyarakat tentu dengan pendidikan dan menggerakkan ekonomi, upaya tersebut akan menjadi target utama bagi Syarikat Islam Sumatera Barat,” pungkasnya. (rom)




















