Kemudian dalam penyuluhan kesehatan oleh dr. Ade, ahli patologi anatomi RSUD Solok Selatan perlu mengenali penyakit atas perubahan sel. Karena tubuh terdiri dari organ, jaringan yang menyusun organ serta sel-sel. “Perubahan organ, Seperti kanker payudaya perlu diketahui sejak dini,” katanya.
Melalui gerakan SADARI atau Periksa Payudara Sendiri, upaya mandiri yang dapat dilakukan seperti mengecek perubahan bentuk payudaya, perubahan kulit payudara, serta pemeriksaan ini juga bisa dilakukan dengan menggerakan tangan. Untuk itu, dia berharap pentingnya kesadaran kesehatan sejak dini. Tidak hanya bagi orang dewasa, bagi anak sekolah juga bisa melakukan gerakan SADARI ini. Dari data, penyakit kanker payudaya adalah penyakit terbanyak di dunia, termasuk di Solok Selatan.
Lebih lanjutbdia menjelaskan kenapa kanker payudaya sangat banyak, salah satu penyebabnya karena masyarakat belum tau gejala awal dari kanker ini. “Kebanyakan pasien datang ke RSUD karena sudah stadium lanjut. Namun jika ditemukan pada stadium awal, maka akan dapat ditangani lebih baik,” jelasnya.
Sementara dr. Fredy, spesialis patologi klinik, membawahi UTD RSUD Solok Selatan menyampaikan penyuluhan serba serbi donor darah. “Bak ungkapan, setetes darah sejuta harapan,” kata Fredy.
Peringatan hari kesehatan juga ditandai dengan pembagian buah dan makan buah bersama. Juga diserahkan sebanyak 875 paket bantuan sembako yang dibagikan kepada 7 Nagari di Kecamatan Sangir. Bantuan ini juga akan dibagikan kepada masyarakat di setiap kecamatan di Solsel. (ped/rel)




















